Menteri ESDM Arifin Tasrif pada Jumat, 2 Februari 2024
Energi

Arifin Sebut Sektor Energi Masih Miliki Sederet PR

  • Ke depan tugas-tugas di sektor Kementerian ESDM akan semakin menarik, akan banyak tantangan kita harus upayakan untuk bisa memaksimalkan potensi sumber-sumber cadangan minyak dan gas bumi, utamanya

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Menteri ESDM Periode 2019 hingga 2024 Arifin Tasrif menitipkan sederet pekerjaan rumah di sektor energi kepada Bahlil Lahadalia. Bahlil menggeser posisinya setelah dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini.

Arifin menyebut, tantangan di sektor energi yang akan dihadapi ke depannya, seperti optimalisasi sumber cadangan migas, potensi mineral, perbaikan daya saing, hingga infrastruktur energi.  

"Ke depan tugas-tugas di sektor Kementerian ESDM akan semakin menarik, akan banyak tantangan kita harus upayakan untuk bisa memaksimalkan potensi sumber-sumber cadangan minyak dan gas bumi, utamanya," kata Arifin saat serah terima jabatan Menteri ESDM, Senin 19 Agustus 2024.

Arifin juga menyinggung terkait kondisi penurunan produksi minyak. Selama ia menjabat, Kementerian ESDM telah melakukan langkah-langkah strategis seperti upaya penemuan sumber-sumber migas baru hingga optimasi sumur existing dengan teknologi.  

Di sisi lain, Kementerian ESDM juga perlu mengupayakan perbaikan-perbaikan kebijakan agar daya tarik investasi di sektor hulu migas agar menjadi daya saing. Selain itu, Kementerian ESDM juga tengah mendorong langkah-langkah peningkatan efisiensi untuk pengurangan impor dan mengurangi beban subsidi.  

Diakuinya saat ini RI juga telah memperoleh anugerah berupa ditemukannya sumber-sumber gas yang baru, antara lain di Geng North Ganal Kaltim yang akan mulai berproduksi mulai tahun 2027-2028.

Tak hanya itu, ada Blok Andaman yang tengah dipercepat dan diharapkan dapat berproduksi sebelum 2030. Di sisi lain, dia juga mendorong Blok Masela agar dapat berproduksi pada 1 Januari 2030.  

Di samping itu, Kementerian ESDM juga tengah menyelesaikan beberapa proyek-proyek transmisi antara lain untuk gas yang akan tersambung dari ujung Sumatra hingga ujung Pulau Jawa pada 2028.  

Lebih lanjut, terdapat efisiensi-efisiensi lain terkait konversi dari pemanfaatan minyak menjadi gas agar impor dapat berkurang. Selain itu, jaringan gas didorong untuk mengurangi ketergantungan terhadap LPG dengan memanfaatkan gas alam dalam negeri.  

Usai menyerahkan estafet kepemimpinan sebagai menteri ESDM ke Bahlil, Arifin pun meminta Bahlil untuk melanjutkan rencana pembangunan jaringan transmisi listrik super grid untuk mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) ke seluruh pelosok.  

Di sektor mineral dan hilirisasi, Arifin mengingatkan mengenai besarnya potensi sumber daya mineral dalam negeri seperti nikel, tembaga dan alumunium, hingga timah. Dia pun mendorong agar program-program hilirisai dapat dioptimalkan semaksimal mungkin.