Ribuan mobil pribadi dan bus berisi pemudik antre menaiki kapal sehingga menimbulkan kemacetan sepanjang jalan menuju Pelabuhan Merak, Banten, Kamis 20 April 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Arus Mudik Pelabuhan Merak Padat Hingga 10 KM, Ada Apa?

  • Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan alasan di balik kepadatan di Pelabuhan Merak selama arus mudik Lebaran tahun 2024.

Nasional

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan alasan di balik kepadatan di Pelabuhan Merak selama arus mudik Lebaran tahun 2024.

Menurut Budi, hal tersebut disebabkan para pemudik yang datang belum memiliki tiket dan belum waktunya berangkat sudah tiba di lokasi.

“Kalau di kereta api, kan, mereka beli tiket (kemudian) dia datang 2 jam sebelumnya. Kalau ini, ada yang belum (beli) tiket, bahkan jalannya besok pagi, dia datang. Maka terjadilah antrean sebanyak lebih dari 10 km,” ungkap Budi Karya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, pada Senin, 8 April 2024.

Akibatnya, terjadi penumpukan penumpang hingga antrean yang mengular hingga belasan kilometer. Kondisi ini menurutnya, juga masih terjadi pada pagi hari ini.

Untuk mengatasinya, Budi Karya sudah rapat bersama Menko PMK Muhadjir Effendy dan pihak TNI-Polri guna mencari solusi yang efektif.

Langkah itu dilakukan untuk mempercepat pengangkutan penumpang yang menumpuk di Merak.
“Lalu kita lakukan mitigasi bahwa kapal itu kalau di Bakaheuni, tidak boleh muat sehingga dia bisa balik, dan relatif cepat. Dan di sini nggak bongkar. Jadi cepat untuk menarik,” jelasnya.

“Jadi issue-nya di Merak adalah satu, diharuskan memiliki kapal yang lebih besar dan lebih cepat. Kedua, memang harus ada tambahan dermaga. Kami sudah bahas dan lapor Pak Presiden. Pak, ini butuh dermaga, Pak Presiden tambahin. Kapal juga harus tambah,” ungkapnya.

Menurutnya, diperlukan kapal yang berukuran besar agar dapat menampung semua kendaraan yang akan menyeberang dari Pelabuhan Merak.

“Kalau kapal katakanlah 15 knot, kurang maksimal atau dengan 500 knot kurang. Jadi mesti kapal yang besar di atas 1.000 di atas 15 bahkan 20 (ribu) knot jadi kecepatan itu bisa dilaksanakan,” tuturnya.

“Alhamdulilah kami punya grup (koordinasi) di Lebaran ini dengan Kapolda, TNI, Pak Menko dan pihak-pihak yang terlibat kami pagi, siang, malam berkomunikasi dan ini bisa menyelesaikan masalah,” pungkasnya.