<p>Penampakan gudang penyimpanan Pelabuhan Indonesia (Pelindo) 1. / Perseroan</p>
Industri

Arus Peti Kemas Naik 10 Persen, Pelindo I Tak Mau Kehilangan Momentum

  • PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo mencatatkan kenaikan 10% year on year (yoy) arus peti kemas pada kuartal I-2021.

Industri

Muhamad Arfan Septiawan

JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo mencatatkan kenaikan 10% year on year (yoy)  arus peti kemas pada kuartal I-2021.

Arus peti kemas Pelindo I naik dari 327.742 Twenty-foot equivalent unit (TEUs) menjadi 360.646 TEUs. SPV Sekretaris Perusahaan Pelindo I Basuki Soleh mengungkap arus peti kemas yang naik merupakan implikasi dari pulihnya perdagangan internasional pada tahun ini.

Basuki merinci, kenaikan arus peti kemas paling tinggi berada di Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan, Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) dan cabang Pekanbaru yang naik 3,65% dari 141.161 TEUs menjadi 136.196 TEUs.

Basuki mengungkapkan strategis memperkuat marine service yang diterapkan mulai tahun ini bakal diperkuat. Menurutnya, strategi itu efektif untuk mengakomodasi semakin ramainya arus peti kemas.

“Strategi yang akan dilakukan Pelindo 1 yaitu dengan memperkuat bisnis marine service, pengembangan pelabuhan yang terintegrasi dengan Kawasan industri, digitalisasi pelabuhan, layanan logistik terintegrasi, serta meningkatkan kolaborasi dengan partner strategis,” kata Basuki dalam keterangan resmi, Jumat, 28 Mei 2021.

Genjot Kemitraan

Tidak hanya itu, Pelindo I diketahui bakal mengakselerasi pengembangan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate (Kuala Tanjung PIE) dengan melakukan sejumlah kemitraan. Pelindo I telah meneken Memorandum of Understanding (MoU) dan Term Sheet kerja sama proyek pengembangan Kuala Tanjung PIE dengan ort of Rotterdam dan Zhejiang Provincial Seaport Investment & Operation Group Co., Ltd.

Tiga perusahaan bakal melakukan kerja sama dalam hal optimalisasi layanan Kuala Tanjung PIE, pelayaran kapal-kapal direct call dari Ningbo Zhoushan Port ke Pelabuhan Kuala Tanjung, serta pengembangan kawasan industri di Kuala Tanjung seluas 200 Ha pada tahap pertama yang disediakan untuk industri-industri dari China. 

Basuki mengatakan kerja sama ini untuk mengembangkan jaringan arus peti kemas dari dan ke China. Lebih jauh lagi, Basuki menyatakan kerja sama ini semakin mendukung visi Kuala Tanjung PIE agar menjadi The Indonesia’s Logistic and Supply Chain Hub.

Anak usaha Pelindo I, yakni PT Prima Pengembangan Kawasan (PPK) tidak ketinggalan untuk melakukan kemitraan. PT PPK telah menandatangani MoU dengan Union Resources & Engineering Co., Ltd (UREC) untuk pemanfaatan lahan dan infrastruktur di Kawasan Industri Kuala Tanjung. 

PPK akan menyediakan lahan dan infrastruktur dasar untuk kebutuhan pembangunan smelter tembaga milik UREC di Kawasan Industri Kuala Tanjung yang akan dibangun di area seluas 100 Ha. 

“Pelindo 1 yang berada di lokasi yang strategis yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka yang merupakan jalur tersibuk di dunia yang dilewati 25% komoditas perdagangan dunia serta didukung dengan hinterland yang kuat di sepanjang Pulau Sumatra,” ujar Basuki.