jdam.jpg
Dunia

AS Ciptakan Senjata Murah tapi Ampuh Untuk Ukraina

  • Dokumen  menyatakan amunisi baru tersebut akan menjadi kunci untuk meningkatkan kemampuan Ukraina

Dunia

Amirudin Zuhri

JAKARTA-Amerika Serikat (AS) akan mengembangkan amunisi baru yang murah, diproduksi massal, dan berpresisi tinggi khusus untuk Ukrania. Senjata yang dijatuhkan dari pesawat ini diharapkan akan memiliki jangkauan lebih dari 400 km. 

Rencana tersebut diungkapkan dalam Request for Proposal (RFP) dari Direktorat Persenjataan Life Cycle Management Center (LCMC ) Angkatan Udara America. Mereka berupaya untuk mendanai tahap awal pengembangan amunisi baru yang disebut Extended Range Attack Munition (ERAM).

Dokumen  menyatakan amunisi baru tersebut akan menjadi kunci untuk meningkatkan kemampuan Ukraina. “Dan harus menjadi jenis senjata  terjangkau serta disesuaikan untuk produksi massal,” demikian bunyi proposal yang dirils Selasa 16 Juli 2024. 

Kriteria kinerja kinematik dan teknis mencerminkan semua pelajaran taktis dan teknologi yang dipelajari selama 2, 5 tahun perang di Ukraina.

Menariknya, proyek ERAM bukanlah hal yang sepenuhnya baru. Bahkan USAF pertama kali menyebutkan ERAM saat merilis RFI (Request for Information) untuk senjata yang sama awal tahun 2024 ini. Angkatan Udara Amerika menerima proposal dari 16 perusahaan setelah pengumuman tersebut. Dan  sekarang RFP tersebut sedang mencari proposal teknis dan finansial secara lengkap. Namun, perusahaan-perusahaan tersebut belum diidentifikasi.

Menurut dokumen tersebut, ERAM harus menggunakan arsitektur komersial modular, terbuka, dan menghasilkan efek jarak jauh yang terjangkau.  RFP tidak merinci persyaratannya, namun RFI menetapkan sebagai persyaratan minimum senjata kelas  227 kg. membawa hulu ledak fragmentasi, efek penetrasi terbatas serta dengan pilihan sekering yang bervariasi.

RFI juga menetapkan bahwa amunisi tersebut harus memiliki jangkauan setidaknya  463 km dan kecepatan setidaknya 0,6 Mach. Persyaratan kinerja khusus adalah sistem navigasi yang mampu beroperasi di  lingkungan dengan GPS yang buruk.  Sementara Circular Error of Probability (CEP) dalam jarak 10 m juga dalam kondisi GPS yang buruk .

Persyaratan penting bagi ERAM adalah kemampuan untuk meningkatkan produksi secara cepat. Hingga lebih dari 1.000 amunisi per tahun dalam waktu 24 bulan setelah penandatanganan kontrak. Kebutuhan akan arsitektur terbuka mencerminkan maksud untuk dapat melakukan perubahan dan penyempurnaan secara cepat mengikuti situasi di medan perang.

Kandidat Potensial

Sistem persenjataan yang ada yang secara umum memenuhi persyaratan ERAM meliputi Powered Joint Direct Attack Munition atau (PJDAM) buatan Boeing. Senjata ini  menambahkan badan rudal dan perangkat sayap, mesin Kratos-TDI-J85, dan sistem pemandu pada bom seberat 225 kg. Ini mengubah bom menjadi rudal jelajah mini. 

Laporan mencatat potensi PJDAM sebagai pengganti efektif untuk rudal jelajah serang darat atau laut. Harga rata-rata per unit antara U$25.000 hingga U$30.000. Atau antara Rp400 hingga Rp480 juta (kurs Rp16.160). Jauh  lebih murah daripada AGM-158 JASSM yang mencapai US$1 juta atau sekitar Rp16 miliar per bijinya.

Amunisi lainnya adalah program Gray Wolf yang ditandatangani Pentagon  dengan Lockheed Martin dan Northrop Grumman pada Desember 2017. Rudal jelajah eksperimental berbiaya rendah ini dapat dikerahkan sebagai kawanan untuk beroperasi melawan jaringan Integrated Air Defense. Angkatan Udara Amerika juga menginginkan senjata modular yang dapat dengan mudah menerima peningkatan serta muatan yang berbeda. Mulai  dari hulu ledak peledak konvensional hingga paket peperangan elektronik.

Kandidat lainnya adalah program Multi-mission Affordable Capacity Effector (MACE) milik Angkatan Laut Amerika.   US Navy diketahui mencari bantuan industri pada bulan Februari tahun ini. Senjata antikapal yang hemat biaya, diluncurkan dari udara, dan memiliki jangkauan jauh ini harus memiliki jangkauan yang lebih jauh dengan biaya yang lebih rendah. 

Senjata juga mengintegrasikan sistem propulsi yang sangat matang dengan muatan yang terbukti.  Rudal  harus mampu diluncurkan dari F/A-18E/F dan F-35A/C. Senjata akan melengkapi Long-Range Anti-Ship Missile (LRASM). Turunan serangan angkatan laut dari AGM-158 JASSM.

Kebutuhan khusus ERAM untuk Ukraina tampak lebih disesuaikan dengan persyaratan medan perang. Khususnya untuk keberhasilan penggunaan pepeerangan elektronik Rusia yang mengurangi keberhasilan beberapa senjata Barat. Beberapa pengecualian adalah GBU -39 Small Diameter Bomb (SDB) dan AASM Hammer Prancis. Dua senjata tersebut telah menemukan keberhasilan lebih baik dibandingkan dengan amunisi lainnya.

Kebutuhan akan Amunisi Serang Jarak Jauh bermula dari keuntungan signifikan yang diberikan senjata jarak jauh Barat kepada pasukan Ukraina. Akan tetapi, keuntungan ini dibatasi oleh sedikitnya jumlah senjata yang tersedia. Ini karena senjata-senjata tersebut bersumber dari inventaris Amerika dan Eropa. 

Dengan memproduksi ERAM dalam jumlah besar khusus untuk Ukraina, Angkatan Udara negara ini tidak akan lagi dibatasi dalam operasi serangan darat mereka. Sehingga terhindar dari situasi saat ini di mana evaluasi target yang kompleks diperlukan untuk mencegah pemborosan amunisi yang terbatas.

Sejumlah medan perang telah menunjukkan bagaimana senjata murah sangat efektif. Drone murah di ukraina, serangan terhadap kapal-kapal perang Rusia di Laut Hitam dengan drone laut, serangan terhadap kapal koalisi oleh drone dan rudal Houthi di Laut Merah, dan besarnya biaya untuk mencegat drone Iran, rudal jelajah dan rudal balistik di atas Israel telah menunjukkan bahwa senjata murah dengan jumlah besar adalah kunci dalam jenis peperangan baru ini.

Moskow saat ini memiliki kemampuan industri yang lebih besar untuk terus memproduksi senjata besar dan kecil.  Dan program ERAM harus dilihat dari sudut pandang ini.