AS Gagal Garap Proyek DME, Luhut Bocorkan Penggantinya
- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan tak menampik ada permasalahan dibalik hengkangnya perusahaan asal Amerika Serikat, Air Product dalam proyek dimetil eter (DME) atau proyek gratifikasi batu bara di RI.
Nasional
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tak menampik ada permasalahan dibalik hengkangnya perusahaan asal Amerika Serikat, Air Product dalam proyek dimetil eter (DME) atau proyek gratifikasi batu bara di Indonesia.
Namun Luhut menyebut, saat ini Indonesia telah mendapat pengganti Air Product dalam proyek DME yaitu perusahaan asal China.
"Tapi sekarang kita sudah dapat dari China, dengan teknologi CO2-nya malah bisa di-inject ke bumi," kata Luhut saat ditemui di The Westin Jakarta, Selasa, 9 Mei 2023.
- IHSG Menguat 0,19 Persen Sementara Sebagian Besar Bursa Asia Melemah
- Bocoran Harga Tiket Konser Coldplay di GBK Jakarta 15 November 2023
- Deadline Sertifikasi Halal Berakhir Oktober 2024, Ini Sanksi Bagi Pemilik Usaha Nakal
- Pemerintah Targetkan 30 Proyek Strategis Senilai Rp360 Triliun Rampung Tahun 2030
Kendati begitu, Luhut belum menyebut perusahaan China mana yang menjadi penggantinya. Namun ia menegaskan bahwa saat ini pemerintah sedang melobi agar segera terealisasi.
Luhut menambahkan, jika nantinya kerja sama ini terwujud dengan China ada kemungkinan harga yang dipatok akan lebih murah. Sebab teknologi Air Products itu berasal dari China.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif menargetkan proyek DME bisa beroperasi mulai kuartal IV-2027. Gasifikasi DME ini bisa memproduksi hingga 1,4 juta ton per tahun, dengan inputan batu bara 6 juta ton per tahun.