Ilustrasi hubungan Amerika Serikat dan China.
Dunia

AS Klaim Komunikasi Militer dengan China Mulai Pulih

  • Pertemuan Sullivan dengan Wang adalah salah satu dari serangkaian diskusi tingkat tinggi antara pejabat Amerika Serikat dan China yang dapat membuka jalan bagi pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping tahun ini.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi akhir pekan lalu di Malta. Pertemuan terjadi di tengah upaya Beijing dan Washington menstabilkan hubungan yang bergejolak. 

Kedua belah pihak mengadakan pembicaraan yang “terbuka, substansial, dan konstruktif” selama beberapa pertemuan yang berlangsung pada tanggal 16 hingga 17 September 2023. Hal itu diungkapkan dalam pernyataan terpisah dari Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri China.

Dilansir dari Reuters, Senin 18 September 2023, ada tanda-tanda awal bahwa komunikasi militer yang terputus antara kedua belah pihak mungkin mulai dipulihkan. Hal itu diungkapkan seorang pejabat senior pemerintahan Biden. China tidak memberikan komentar mengenai kemungkinan komunikasi militer antara kedua belah pihak. 

Pertemuan Sullivan dengan Wang adalah salah satu dari serangkaian diskusi tingkat tinggi antara pejabat Amerika Serikat dan China yang dapat membuka jalan bagi pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping tahun ini.

Pertemuan ini datang di tengah serangkaian pergolakan di jajaran teratas pemerintah China, termasuk hilangnya Menteri Pertahanan Li Shangfu, dan goyangan ekonomi negara yang telah menyebabkan kekhawatiran.

Pertemuan di Malta berlangsung sekitar 12 jam selama dua hari. Sullivan sendiri terakhir kali bertemu dengan Wang di Vienna pada bulan Mei 2023. Kementerian Luar Negeri China menyatakan kedua belah pihak sepakat menjaga pertukaran tingkat tinggi dan melakukan konsultasi bilateral mengenai urusan Asia-Pasifik, urusan maritim, dan kebijakan luar negeri.

Amerika Serikat mengatakan kepada China bahwa mereka siap bekerja sama dalam bidang penanggulangan narkoba, kecerdasan buatan, dan perubahan iklim. Di sisi lain, mereka juga menyampaikan kekhawatiran terkait dukungan China yang tidak disebutkan secara rinci terhadap Rusia.

Kekhawatiran serupa juga mengemuka terkait pengiriman pesawat tempur oleh Beijing melintasi garis median sensitif di Selat Taiwan. Wang memperingatkan Amerika Serikat agar tak mencampuri masalah Taiwan. 

Pejabat AS mengatakan ada beberapa indikasi kecil atau terbatas bahwa Beijing siap embuka kembali beberapa komunikasi lintas militer. Hal itu untuk mengurangi konflik antara kedua negara usai hubungan mereka terputus setelah kunjungan Agustus 2022, menyusul Mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan yang memprovokasi China.

Dalam pernyataannya, Gedung Putih dengan tegas menyiratkan pertemuan akan dilakukan antara AS dan China menunjukkan komitmen untuk mempertahankan saluran komunikasi strategis.

Sebagai informasi, Biden bulan ini menyatakan kekecewaannya karena Xi melewatkan pertemuan puncak para pemimpin Kelompok 20 di India. Namun Biden tetap berencana bertemu Xi dalam kesempatan mendatang. 

Kesempatan berikutnya yang mungkin bagi Biden untuk berbicara dengan Xi adalah pada pertemuan Koperasi Ekonomi Asia-Pasifik di San Francisco pada bulan November, di mana para ajudan AS telah berharap selama beberapa bulan untuk mengadakan pertemuan semacam itu.

Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menteri Keuangan Janet Yellen, dan utusan iklim Biden, John Kerry, telah melakukan perjalanan ke China tahun ini untuk memperbaiki hubungan 

Mereka memastikan komunikasi yang berkelanjutan antara kedua negara tersebut di tengah ketegangan yang meningkat setelah militer AS menembak jatuh balon pengawasan China yang melintasi Amerika Serikat. Biden dan Xi terakhir kali bertemu pada tahun 2022 di sela-sela KTT G20 di pulau resor Indonesia, Bali.