AS Tak Bisa Buktikan Balon Mata-Mata China Bisa Kumpulkan Data
- WASHINGTON- Pemerintah AS tak bisa membuktikan bahwa balon terbang yang disebut sebagai balon mata-mata bisa mengumpulkan data secara terkini. Balon terbang yan
Dunia
WASHINGTON - Pemerintah AS tak bisa membuktikan bahwa balon terbang yang disebut sebagai balon mata-mata bisa mengumpulkan data secara terkini. Balon terbang yang ditembak melayang di atas situs militer AS itu kini masih sedang dalam penelitian.
Mengutip Reuters Selasa, 4 April 2023, Gedung Putih dan Pentagon mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengkonfirmasi apakah balon terbang tersebut bisa langsung mengirim data pada China. Pentagon mengatakan saat ini para ahli masih menganalisis puing-puing yang dikumpulkan dari balon setelah ditembak jatuh pada 4 Februari.
"Saya tidak dapat mengonfirmasi bahwa ada transmisi waktu nyata dari balon kembali ke (China) saat ini. Itu adalah sesuatu yang sedang kami analisis sekarang, " kata juru bicara Pentagon Sabrina Singh.
Menanggapi tuduhan tersebut, Pemerintah maupun kedutaan besar China di Washington masih belum berkomentar.
Balon terbang yang dibantah Beijing sebagai kapal mata-mata pemerintah sebelumnya diketahui terbang selama seminggu di atas Amerika Serikat dan Kanada. Balon tersebut kemudian ditembak jatuh oleh militer AS di lepas pantai Atlantik atas perintah Biden.
- INFO BMKG: Prakiraan Cuaca Hari Ini 05 April 2023 dan Besok untuk Wilayah DKI Jakarta
- Donald Trump Resmi Ditangkap, Amerika Cetak Sejarah
- Saingi SpaceX, China Berencana Luncurkan 13.000 Satelit
- Tren Bisnis Baru: Aksesoris Bead
Para pejabat AS yakin balon yang terbang pada ketinggian tinggi itu dikendalikan oleh Beijing dan mampu bermanuver saat terbang di atas Amerika Serikat. Balon tersebut juga dikatakan bisa mengarah ke kiri atau kanan.
Namun, pada saat itu para pejabat AS meremehkan dampak balon tersebut terhadap keamanan nasional. Mereka mengatakan pihaknya mengambil langkah-langkah untuk membatasi kemampuannya mengumpulkan informasi di situs-situs sensitif AS.
Itu juga mengecilkan gagasan bahwa balon itu jauh lebih mampu mengumpulkan informasi daripada satelit mata-mata China, sambil mengakui kemampuan balon untuk berkeliaran lebih lama di lokasi As dibandingkan sebuah satelit.
Insiden balon China mendorong Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken untuk menunda kunjungan yang direncanakan ke Beijing. Keberadaan balon terbang tersebut turut memperkeruh hubungan antara Washington dan Beijing.
Keberadaan balon terbang mata-mata itu juga menyebabkan kegemparan di Washington. Sejak penemuan balon mata-mata, militer AS mencari objek lain di langit yang tidak tertangkap radar.
FBI yang memimpin dalam analisis sejak Amerika Serikat mengatakan pada 17 Februari telah berhasil menyelesaikan upaya pemulihan dari Carolina Selatan untuk mengumpulkan sensor dan puing-puing lain dari balon yang dicurigai sebagai alat pengintai China.