ASEAN-Jepang Sepakat Bentuk Kemitraan Transisi Energi
- Jokowi dalam pertemuan kepala negara mendorong Perdana Menteri Jepang untuk meningkatkan dukungan keuangan dalam upaya pembangunan infrastruktur di ASEAN.
Nasional & Dunia
JAKARTA - Pada KTT Ke-26 ASEAN-Jepang, Presiden Joko Widodo sampaikan kesepakatan antara ASEAN dan Jepang untuk membentuk kemitraan yang bertujuan meningkatkan transisi energi dengan cara mempercepat pembangunan infrastruktur dan industri berkelanjutan.
“Para pemimpin negara ASEAN menyambut baik dan mendorong upaya transisi energi melalui akselerasi infrastruktur dan industri hijau, termasuk dalam kerangka Asia Zero Emission Community (AZEC) yang mencakup empat immediate projects,” sebut Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo, pada 6 September 2023 melansir keterangan resmi.
Empat immediate projects atau proyek yang segera dilakukan yang dimaksud oleh Jokowi ialah meliputi teknologi nol emisi, infrastruktur finansial, standar aturan teknis dan bisnis, serta Asian Carbon Credit Market.
Jokowi, dalam pertemuan kepala negara, mendorong Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, untuk meningkatkan dukungan keuangan dalam upaya pembangunan infrastruktur di ASEAN, dengan fokus pada sektor konektivitas dan infrastruktur berkelanjutan.
- Dukung Awak Media, Telkom Pastikan Kelancaran Jaringan di KTT ke-43 ASEAN Jakarta
- Restrukturisasi Utang Rekind Akan Selesai September 2023
- Minim Partisipasi Publik, Efektivitas Peraturan Turunan UU Kesehatan Diragukan
“ASEAN berharap Jepang dapat terus meningkatkan kontribusi pada ASEAN Infrastructure Fund dan ASEAN Catalytic Green Finance Facility untuk mendukung konektivitas dan infrastruktur hijau,” ujar Jokowi.
Jokowi juga menyebutkan, ASEAN membutuhkan investasi infrastruktur senilai US$184 miliar atau setara dengan Rp2.822 triliun (kurs Rp15.340) per tahunnya.
Jepang sendiri merupakan salah satu mitra perdagangan terbesar ASEAN. Hal tersebut terlihat dari total nilai perdagangan ASEAN-Jepang pada 2022 yang tercatat mencapai US$268 miliar (Rp4.111 triliun). Jepang juga menjadi investor asing terbesar kedua di ASEAN dengan nilai investasi pada 2022 mencapai US$26,7 miliar (Rp409,57 triliun).
Kishida menyebutkan KTT Ke-26 ASEAN-Jepang ini merupakan momentum “golden friendship-golden opportunities” sekaligus mengumumkan komitmen kontribusi Jepang senilai US$100 juta (Rp1,53 triliun) melalui ASEAN-Japan Integrated Fund (JAIF) dalam rangka mendukung implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) secara lebih menyeluruh.