<p>Ilustrasi Mata Uang Kripto / Pixabay.com</p>
Pasar Modal

Aset-aset Kripto Big Cap Merangkak Naik di Tengah Penantian Suku Bunga The Fed, Ini Alasannya

  • Pada umumnya, menjelang pengumuman kebijakan suku bunga dari The Fed, pasar kripto yang dinilai sebagai aset berisiko akan kurang diminati oleh para pelaku pasar.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Mayoritas aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) merangkak naik di tengah penantian kebijakan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) yang akan memberikan pengumuman pada pekan ini.

Pada umumnya, menjelang pengumuman kebijakan suku bunga dari The Fed, pasar kripto yang dinilai sebagai aset berisiko tinggi akan kurang diminati oleh para pelaku pasar.

Walau demikian, gambaran pergerakan aset kripto pada hari ini justru menunjukkan tren yang cukup positif yang mana aset-aset kripto big cap terpantau melaju di zona hijau.

Menurut trader Tokocrypto Afid Sugiono, pasar kripto saat ini sedang mengalami konsolidasi dan sejumlah aset bergerak di rentang harga pendek dan tampak mencoba untuk melampaui level support-nya.

"Sejauh ini sikap investor sejatinya terbilang anomali. Pasalnya, di tengah antisipasi pengumuman rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) bank sentral AS, The Fed, yang dimulai Selasa, 20 September 2022, market bergerak variasi," tutur Afid dikutip dari riset mingguan, Selasa, 20 September 2022.

Menurut Afid, turunnya harga kripto yang drastis sejak akhir pekan lalu tampaknya membuat sebagian investor memborong aset-aset selagi harganya jatuh.

Selain itu, faktor indeks dolar AS yang menurun pada Selasa pagi ini pun dinilai Afid telah berhasil mendorong investor untuk berminat kembali ke aset kripto.

Menurut data Coin Market Cap, Selasa, 20 September 2022, pukul 12.00 WIB, Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir merangkak naik 2,73% ke posisi US$19.343 atau setara dengan Rp289,75 juta dalam asumsi kurs Rp14.980 perdolar AS.

Kemudian, di peringkat kedua big cap, Ethereum (ETH) mencatat kenaikan 4,1% ke level US$1.362 (Rp20,4 juta).

Di peringkat ketiga, Tether (USDT) naik 0,02% ke harga US$1 (Rp14.980), dan di peringkat keempat, USD Coin (USDC) stagnan di posisi US$1 (Rp14.980).

Binance Coin (BNB) di peringkat keenam mengalami kenaikan 2,99% ke harga US$270,65 (Rp4,05 juta) sementara Binance USD (BUSD) di peringkat keenam mencatat penguatan 0,01% ke posisi US$1 (Rp14.980).

Di peringkat ketujuh, Ripple (XRP) menguat 8,73% ke harga US$0,38 (Rp5.692) dan Cardano (ADA) di peringkat kedelapan mengalami kenaikan 1,39% ke posisi US$0,4485 (Rp7.317).

Solana (SOL) di peringkat kesembilan mencatat penguatan 3,05% ke posisi US$32,47 (Rp486.400) dan Dogecoin (DOGE) di peringkat kesepuluh mengalami kenaikan 2,54% ke harga US$0,05864 (Rp878).

Top Gainers

Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top gainers:

1. Terra Classic USD (USTC): +16,68% (US$0,03529/Rp528)

2. Algorand (ALGO): +14,85% (US$0,3404/Rp5.099)

3. ApeCoin (APE): +14,15% (US$5,75/Rp86.135)

4. Terra Classic (LUNC): +10,3% (US$0,0003065/Rp4,59)

5. Lido DAO (LDO): +9,27% (US$1,82/Rp27.263)

Top Losers

Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top losers:

1. Huobi Token (HT): -0,62% (US$4,46/Rp66.810)

2. Ravencoin (RVN): -0,53% (US$0,04184/Rp626)

3. Chainlink (LINK): -0,17% (US$7,19/Rp107.706)

4. USDD (USDD): -0,09% (US$0,9989/Rp14.963)

5. Dai (DAI): -0,02% (US$0,9998/Rp14.977)