Ilustrasi Bitcoin. Sumber: Pixabay.com
Fintech

Aset Bitcoin dan Kripto Ambrol usai AS Rilis Data Pengangguran

  • Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir mengalami penurunan 0,21%.
Fintech
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Bitcoin dan aset-aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar lainnya langsung loyo begitu data klaim tunjangan pengganguran Amerika Serikat (AS) dirilis semalam.

Menurut pantauan Coin Market Cap, Jumat, 21 Juli 2023 pukul 10.00 WIB, Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir mengalami penurunan 0,21%.

Dalam pantauan tersebut, aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ini menempati posisi harga US$29.912 atau setara dengan Rp448,41 juta dalam asumsi kurs Rp14.991 per-dolar AS.

Sementara Bitcoin melemah, Ethereum (ETH) masih terpantau berada di jalur penguatan 0,21% dalam 24 jam terakhir. Namun, pergerakannya sudah menuju pelemahan jika ditinjau sejam ke belakang, yakni 0,12%.

Kemudian, Ripple (XRP) yang beberapa waktu lalu melaju di atas reli positif pun terpantau melemah 5,58% sementara Cardano (ADA) menyusut 3,55%. Kemudian, Solana (SOL) terpantau melemah 3,97%.

Data Pengangguran AS

Penyusutan nilai yang dialami oleh Bitcoin terjadi setelah Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan klaim tunjangan pengangguran di negeri Paman Sam yang berada di luar ekspektasi pasar.

Pada Kamis, 20 Juli 2023, dilaporkan klaim tunjangan penggangguran di AS turun 9.000 menjadi 228.000 untuk pekan yang berakhir pada 15 Juli.

Data tersebut pun mendorong dolar AS untuk menguat dan turut menekan nilai aset berisiko seperti kripto.

Akan tetapi, menurut Chief Operating Officer Pluang Riadi Esadiputra, aset-aset kripto, termasuk Bitcoin, masih berpeluang untuk berkembang di sisa tahun 2023 karena tingkat inflasi AS yang mulai membaik.

"Altcoin bisa menjadi alternatif pilihan aset kripto di Pluang, selama investor mengerti siklus kenaikan performa pasar koin-koin tersebut," ujar Riadi kepada wartawan dikutip Jumat, 21 Juli 2023.

Selain tingkat inflasi yang mulai membaik, kemenangan pengembang aset kripto seperti Ripple Labs (pengembang XRP) dalam melawan SEC pun mendorong pemulihan cryptocurrency.

Kemenangan itu pun semakin menumbuhkan potensi penguatan dari aset-aset altcoin yang mana XRP sendiri secara ytd telah mengalami pertumbuhan hingga 142%.

Kemenangan atas gugatan SEC mengembalikan kepercayaan pelaku pasar terhadap aset-aset alternatif di luar Bitcoin yang selama ini menjadi sorotan utama di industri kripto.