<p>Karyawati salah satu bank menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar di Jakarta, Selasa, 8 Juni 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Aset Hingga Kredit, Himbara Pimpin Pertumbuhan Sektor Perbankan pada Kuartal I-2021

  • JAKARTA –  Direktur Bisnis Kecil dan Menengah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BBRI, Amam Sukriyanto melihat sektor perbankan memperlihatkan kinerja positif per kuartal I-2021. Adapun pemulihan di sektor perbankan dipelopori oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yakni, BRI, BNI, BTN, dan Bank Mandiri. “Meskipun pandemi menekan perekonomian, kita bisa merasakan sedikit ketenangan dari […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA –  Direktur Bisnis Kecil dan Menengah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BBRI, Amam Sukriyanto melihat sektor perbankan memperlihatkan kinerja positif per kuartal I-2021.

Adapun pemulihan di sektor perbankan dipelopori oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yakni, BRI, BNI, BTN, dan Bank Mandiri.

“Meskipun pandemi menekan perekonomian, kita bisa merasakan sedikit ketenangan dari sektor perbankan,” kata Amam dalam Economic Outlook Bisnis Indonesia, Selasa 6 Juli 2021.

Dari segi aset, Himbara mencatatkan hingga Rp3.840,5 triliun per Maret 2021. Aset tersebut tumbuh 8,82% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, aset perbankan nasional per Maret 2021 mencapai Rp9.276,5 triliun. Tumbuh lebih rendah dari Himbara yakni 5,50% year on year (yoy).

Sedangkan fungsi intermediasi perbankan yakni kredit juga dipimpin oleh Himbara. Hingga Maret 2021, kredit Himbara mencapai Rp2.469,6 triliun atau tumbuh 0,99% yoy.

Sebaliknya, industri perbankan nasional masih mencatat kontraksi kredit sebesar 3,77% yoy atau senilai Rp5.496,4 triliun.

Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Himbara juga menembus dua digit, persisnya 12,40% yoy senilai Rp2.915,6 triliun. Sementara, perbankan nasional tumbuh 9,50% yoy atau sebesar Rp6.804,6 triliun.

Dari sisi loan to deposit ratio (LDR), Amam menyatakan masih ada ruang untuk ekspansi di perbankan. Namun, permintaan yang masih rendah membuat LDR di industri perbankan masih di level 80,78%, sementara di Himbara sudah 84,70%.

Selanjutnya, net interest margin (NIM) masih hampir sama dengan tahun sebelumnya. Meskipun di Himbara lebih tinggi yakni 5,45% dibandingkan dengan industri 4,83%.

Kemudian capital adequacy ratio (CAR) yang merupakan cerminan permodalan perbankan menunjukkan CAR saat ini jauh lebih baik dari krisis-krisis sebelumnya. Pada kuartal I-2021, CAR industri perbankan masih cukup tinggi di angka 24,04% dan di Himbara 18,62%.

“Meskipun Himbara di bawah sedikit CAR industri, tapi banknya besar-besar jadi secara kuantitas ini sangat besar,” lanjut Amam. (RCS)