Aset Kripto Bisa Masuk Kategori Blue Chip, Simak Karakteristiknya
- Ternyata, istilah blue chip juga bisa dipakai dalam aset kripto.
Fintech
JAKARTA - Istilah blue chip biasanya digunakan dalam dunia pasar modal untuk menyebut saham yang masuk kategori unggulan dan memberikan keuntungan besar. Ternyata, blue chip juga bisa dipakai dalam aset kripto.
Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menyatakan crypto blue chip merupakan aset kripto dengan reputasi baik, harga stabil, likuiditas tinggi, dan kapitalisasi pasar yang besar.
“Secara singkat, crypto blue chip adalah aset kripto yang sudah sangat mapan dan unggul di antara aset kripto lainnya,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat, 20 Januari 2023.
Aset kripto blue chip dinilai memiliki fundamental yang kuat sehingga memiliki pengaruh signifikan dalam pasar aset kripto karena akan lebih bertahan ketika pasar sedang crash.
Menurut Panji, ada empat karakteristik utama yang menjadi penentu sebuah aset kripto masuk dalam kategori blue chip. Berikut karakteristiknya.
- Rekomendasi 5 Film Netflix Terpopuler Bulan Januari di Indonesia
- Makin Hemat Kuota Internet! Ini Cara Download Lagu Format MP3 Tanpa Install Aplikasi Khusus
- Dikirim ke Ukraina, Tank Challenger 2 Inggris Mimiliki Reputasi Hampir Tidak Masuk Akal
1. Telah beroperasi cukup lama dan memiliki reputasi baik
Rekam jejak menjadi faktor penentu karena aset kripto tersebut lebih kuat dan tangguh dalam bertahan, serta memiliki eksistensi yang lebih besar dalam pasar.
Tim yang menangani sebuah project crypto menjadi salah satu indikator penentu keberhasilan aset kripto blue chip. Para pendiri dan tim yang memiliki reputasi baik tentu bakal lebih dipercaya oleh pasar karena memiliki kapasitas mumpuni dalam menjalankan project crypto.
“Reputasi pendiri dan tim yang baik ini membuat investor merasa lebih percaya diri untuk menginvestasikan dana mereka tanpa takut terhadap isu-isu yang tidak baik dan ancaman scam,” ucap Panji.
2. Didukung banyak lembaga dan institusi dengan reputasi baik
Sehingga aset kripto tersebut menjadi kredibel dan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Tingkat adopsi menjadi salah satu penentu sebuah aset kripto blue chip dalam merambah pasar yang hendak dijangkau. Terutama ketika perkembangan serta kecepatan sebuah inovasi teknologi dapat diperoleh dan digunakan oleh publik secara mudah dan merata.
Tingkat ini dapat diwakili oleh jumlah anggota masyarakat yang mulai menggunakan teknologi atau inovasi baru selama periode waktu tertentu. Selain itu, berguna untuk melihat seberapa banyak teknologi tersebut dapat diterapkan, dikembangkan, dan diimplementasikan.
- Awal Tahun, Pertamina Hulu Rokan Temukan 4 'Harta Karun' Baru
- 45 Perusahaan Siap IPO, Potensi Raup Pendanaan Rp49,5 Triliun
- 60 Persen UMKM di Indonesia telah Masuk Ekosistem Digital
3. Nilai kapitalisasi pasar yang tinggi
Kapitalisasi menjadi faktor penting penentu aset kripto blue chip. Walaupun tidak ada nilai pasti yang menjadi indikator, sebuah aset kripto dapat dikatakan sebagai blue chip jika nilai kapitalisasi pasarnya sangat besar bila dibandingkan aset kripto lainnya.
Likuiditas juga menjadi salah satu indikator yang dapat mempertimbangkan aset kripto dikatakan sebagai blue chip. Hal ini disebabkan semakin tinggi likuiditas sebuah aset kripto, maka semakin mudah pula kegiatan transaksi perdagangan jual dan beli aset tersebut di pasar.
Untuk melihat nilai kapitalisasi pasar dan likuiditas sebuah aset kripto, investor dapat memantaunya secara berkala di CoinMarketCap.
4. Memiliki volatilitas lebih rendah
Adapun karakteristik terakhir ialah beberapa aset kripto memiliki volatilitas lebih rendah sehingga harganya jauh lebih stabil dibandingkan aset kripto lainnya. Kecuali stablecoin yang memang nilainya dipatok dengan nilai mata uang asli seperti dolar Amerika Serikat (AS).
“Keempat indikator tersebut dapat digunakan secara bersamaan untuk menentukan apakah aset kripto tersebut termasuk sebagai blue chip atau tidak,” ungkap dia.
Saat ini, ada dua aset kripto blue chip yang dapat menjadi pertimbangan investor untuk berinvestasi, yakni Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).