Ilustrasi Bitcoin. Sumber: Pixabay.com
Pasar Modal

Aset Kripto Bitcoin dkk Masih Merosot, Tren Bearish Diperkirakan Akan Berlangsung hingga 2023

  • Menurut pantauan Coin Market Cap, Kamis, 29 Desember 2022 pukul 12.00 WIB, Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir mengalami penurunan 0,58% ke posisi US$16.569 atau setara dengan Rp260,18 juta dalam asumsi kurs Rp15.703 perdolar Amerika Serikat (AS).

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Bitcoin dan aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar lainnya masih merosot pada pantauan hari ini, dan tren bearish ini pun diperkirakan masih akan berlangsung hingga tahun 2023.

Menurut pantauan Coin Market Cap, Kamis, 29 Desember 2022 pukul 12.00 WIB, Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir mengalami penurunan 0,58% ke posisi US$16.569 atau setara dengan Rp260,18 juta dalam asumsi kurs Rp15.703 per dolar Amerika Serikat (AS).

Aset kripto Ethereum (ETH) melemah 0,3%, Tether (USDT) 0,02%, Ripple (XRP) 4,35%, Dogecoin (DOGE) 1,4%, Cardano (ADA) 3,82%, dan Polygon (MATIC) 1,43%.

Sementara itu, ada beberapa aset kripto yang mencatat kenaikan tipis seperti USD Coin (USDC) yang menguat 0,01%, Binance Coin (BNB) 0,18%, dan Binance USD (BUSD) 0,09%.

Founder dan Chief Executive Officer perusahaan blockchain Umee, Brent Xu, mengatakan bahwa pasar kripto nampaknya ditakdirkan untuk diterpa tren bearish hingga tahun 2023.

"Pasar kemungkinan masih akan mengalami penurunan hingga sekitar kuartal II dan kuartal III. Kita akan melihat sentimen negatif sekitar enam hingga 12 bulan lagi, dan bahkan bisa sampai 18 bulan," ujar Xu dikutip dari riset CoinDesk, Kamis, 29 Desember 2022.

Menurut Xu, kondisi makroekonomi global dan tren kenaikan suku bunga bank-bank sentral di seluruh dunia menjadi faktor yang dapat memperpanjang fase "crypto winter" hingga tahun 2023.

Selain itu, kehancuran bursa FTX yang mana hingga saat ini para nasabahnya belum mendapatkan kejelasan atas kompensasi kerugian mereka pun menjadi sentimen negatif yang menghambat pertumbuhan pasar kripto.

Tren bearish pada pasar kripto pun dikatakan Xu berjalan beriringan dengan merosotnya performa saham -saham teknologi AS yang direpresentasikan melalui indeks Nasdaq Composite.

Jika dihitung sejak awal tahun hingga perdagangan Rabu, 28 Desember 2022, Nasdaq Composite mengalami penurunan hingga 35,49% dari level 15.832,8 pada 3 Januari menjadi 10.213,29 pada 28 Desember.

Top Gainers

Di antara 100 kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top gainers dalam 24 jam terakhir:

1. Internet Computer (ICP): +2,37% (US$4,04/Rp63.440)

2. Cosmos (ATOM): +1,27% (US$9,19/Rp144.310)

3. IOTA (MIOTA): +1,04% (US$0,1706/Rp2.678)

4. Holo (HOT): +0,99% (US$0,001468/Rp23,05)

5. Monero (XMR): +0,82% (US$146,47/Rp2,3 juta)

Top Losers

Di antara 100 kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top losers dalam 24 jam terakhir:

1. Solana (SOL): -7,57% (US$9,72/Rp152.633)

2. Terra Classic (LUNC): -9,08% (US$0,0001522/Rp2,39)

3. Chain (XCN): -8,3% (US$0,01255/Rp197)

4. Aptos (APT): -6,73% (US$3,21/Rp50.406)

5. Toncoin (TON): -6,21% (US$1,96/Rp30.777)