Asia Vision Network Milik Hary Tanoe IPO di Bursa AS Valuasi Rp8,28 Triliun
AVN dan MSA mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian kombinasi bisnis yang menilai perusahaan gabungan tersebut sebesar US$573 juta atau setara dengan Rp8,28 triliun (kurs Rp14.455 per dolar AS). Transaksi tersebut diharapkan akan ditutup pada akhir kuartal II atau awal kuartal III-2021.
Korporasi
JAKARTA – Asia Vision Network (AVN), perusahaan induk dari platform video-streaming Vision + milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo akan mendaftar di Nasdaq setelah bergabung dengan perusahaan cek kosong atau special purpose acquisition company (SPAC) yang berfokus di Asia Tenggara, Malacca Straits Acquisition (MSA).
Mengutip KrASIA, Rabu 24 Maret 2021, AVN dan MSA mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian kombinasi bisnis yang menilai perusahaan gabungan tersebut sebesar US$573 juta atau setara dengan Rp8,28 triliun (kurs Rp14.455 per dolar AS). Transaksi tersebut diharapkan akan ditutup pada akhir kuartal II atau awal kuartal III-2021.
Pengumuman tersebut juga menyatakan bahwa merger akan menghasilkan sekitar US$135 juta setara dengan Rp1,95 triliun dari hasil bersih ke neraca perusahaan gabungan, asalkan tidak ada penyesuaian harga beli atau penebusan yang dilakukan oleh pemegang saham publik Malaka.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Didirikan pada 2020, AVN mengoperasikan MNC Play, penyedia layanan broadband serat optik dan IPTV, selain dari bisnis Vision + over-the-top (OTT). Ini adalah bagian dari grup media terintegrasi MNC Group di Asia Tenggara, yang mengoperasikan jaringan siaran free-to-air dan TV berbayar di Indonesia dan memproduksi konten bahasa lokal.
AVN mengklaim bahwa pertumbuhan Vision+ telah melampaui Netflix dan Disney + di pasar Indonesia, dengan 3,2 juta pengguna aktif bulanan dan lebih dari 1,6 juta pelanggan berbayar.
AVN juga mengklaim memiliki akses ke perpustakaan dengan lebih dari 300.000 jam konten, lebih dari 100.000 di antaranya siap untuk video-on-demand. Ini termasuk perpustakaan konten lokal MNC, yang populer di Indonesia, dan waralaba global yang dilokalkan seperti The Voice, Indonesian Idol, The X Factor, Rising Star, dan MasterChef.
Sementara itu, MSA adalah perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC) yang dipimpin oleh Kenneth Ng, pendiri dan mitra pengelola perusahaan manajemen aset Ark Pacific Capital Management, dan Stanley Wang, pendiri dan direktur pelaksana K2 Venture Capital. (SKO)