Asing Aksi Borong, IHSG Kinclong
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melaju. Sepekan terakhir hingga tutup periode Juli 2020, IHSG menyentuh level tertingginya sejak 10 Maret 2020 menjadi 5.149,63. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), penguatan IHSG sejalan dengan aksi beli bersih investor asing yang dalam sepekan mencapai Rp49,58 miliar. Atas catatan itu, nilai net sell investor asing […]
Industri
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melaju. Sepekan terakhir hingga tutup periode Juli 2020, IHSG menyentuh level tertingginya sejak 10 Maret 2020 menjadi 5.149,63.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), penguatan IHSG sejalan dengan aksi beli bersih investor asing yang dalam sepekan mencapai Rp49,58 miliar. Atas catatan itu, nilai net sell investor asing sepanjang tahun ini menjadi Rp19,49 triliun.
Selama sepekan pada periode 27 Juli – 30 Juli 2020, peningkatan tertinggi sebesar 11,05% pada rata-rata volume transaksi harian bursa menjadi 11,692 miliar saham dibandingkan pekan sebelumnya sebesar 10,529 miliar saham.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Peningkatan turut terjadi pada kapitalisasi pasar bursa, yaitu sebesar 1,32% atau sebesar Rp5.968,16 triliun dibandingkan pekan lalu sebesar Rp5.890,66 triliun. Rata-rata frekuensi transaksi harian juga meningkat sebesar 0,60% menjadi 719.261 ribu kali transaksi dibandingkan pekan lalu sebesar 714.973 ribu kali transaksi.
Sedangkan, rata-rata nilai transaksi harian pasar di bursa mengalami perubahan sebesar 0,67% menjadi sebesar Rp8,32 triliun dari Rp8,37 triliun pada penutupan minggu sebelumnya.
Atas catatan sepekan terakhir, penurunan IHSG secara year to date tersisa minus 18,25%. Hal ini ikut mendorong posisi pertumbuhan IHSG membaik jadi posisi empat di Asia Tenggara, posisi ke 11 di Asia Pasifik, dan posisi ke 28 indeks acuan dunia.