Asosiasi Pedagang Pasar Acungi Jempol Pelarangan Ekspor CPO

JAKARTA — Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Sudaryono mendukung dan mengapresiasi kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pelarangan ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak goreng.

"Kami mengapresiasi atas kebijakan progresif Presiden Jokowi atas pelarangan ekspor tersebut. Kami sangat sependapat dengan Presiden bahwa kebutuhan pokok masyarakat adalah hal yang utama dan penting," kata Sudaryono lewat keterangan resmi Jumat, 29 April 2021.

• KPPU Lakukan Pengawasan pada Komoditas Bahan Pokok Jelang Hari Raya Idul Fitri.
• Pendapatan Kuartal I-2022 Naik, AALI Catatkan Laba Bersih Tumbuh 30,70 persen
• Pekan Terakhir Sebelum Lebaran, IHSG Naik Tipis 0,05 Persen ke Level 7.228
  M

Menurut Sudaryono, kelangkaan minya goreng saat ini sangatlah ironis. Mengingat Indonesia merupakan negara produsen minyak sawit terbesar di dunia.

"Saya kira arahan dari Presiden Jokowi mengenai hal ini sudah sangat jelas bahwa sudah saatnya industri kelapa sawit melakukan evaluasi secara keseluruhan dalam mencukupi kebutuhan dalam negeri dan jangan mengutamakan ekspor ke luar negeri," kata dia.

Harusnya, sambung Sudaryono, kapasitas produksi industri dalam negeri sudah mencukupi kebutuhan.

Diketahui, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan bahwa larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO), Refined, Bleached, and Deodorized Palm Oil (RBD Palm Oil), Refined, Bleached and Deodorized Palm Olein (RBD Palm Olein), dan minyak jelantah atau Used Cooking Oil (UCO) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Menindaklanjuti arahan Bapak Presiden Joko Widodo, kami kembali menegaskan bahwa prioritas utama pemerintah saat ini adalah memastikan ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau untuk seluruh masyarakat Indonesia," kata Mendag.

Mendag menyampaikan, keputusan itu diambil dengan sangat seksama, memerhatikan perkembangan hari demi hari situasi ketersediaan minyak goreng curah untuk masyarakat.