Nampak seorang petani tengah melakukan panen tanaman kelapa sawit di kawasan Bogor Jawa Barat, Kamis 28 Mei 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Astra Agro Lestari (AALI) Siapkan Capex Rp1,4 Triliun, Sekitar 28-42 Persen Digunakan Perawatan dan Replanting

  • Walaupun laba bersih AALI mengalami penurunan pada 2022, namun jumlah capex yang disiapkan perseroan lebih besar ketimbang tahun sebelumnya sebesar Rp1,37 triliun.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) Mario Casimurus Surung Gultom menyampaikan bahwa pihaknya menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp1,4 triliun untuk tahun 2023, yang mana sekitar 28-48% darinya digunakan untuk perawatan dan replanting.

Hal tersebut disampaikan oleh Mario dalam Public Expose Astra Agro Lestari yang diselenggarakan secara virtual, Senin, 3 April 2023.

Saat ditanyai mengenai alokasi capex untuk tahun ini, Mario hanya mengungkapkan bahwa sekitar Rp400-Rp600 miliar akan digunakan perawatan dan penanaman kembali sawit.

"Untuk capex tahun 2023 kira-kira Rp1,4 triliun, dan untuk rawat dan replanting itu Rp400-Rp600 miliar," ujar Mario.

Presiden Direktur Santosa pun ikut menambahkan, pihaknya terus melakukan evaluasi untuk mencari mana yang lebih menguntungkan antara penanaman kembali sawit atau tetap menjaga yang sudah ada.

“Karena ketinggian, usia pohon, dan biaya untuk panen akan berpengaruh,” katanya. 

Lebih fokus kepada lahan yang sudah ada, AALI dikatakan Santosa belum memiliki rencana untuk mengakuisisi lahan perkebunan sawit yang baru. 

Walaupun laba bersih AALI mengalami penurunan pada 2022, namun jumlah capex yang disiapkan perseroan lebih besar ketimbang tahun sebelumnya sebesar Rp1,37 triliun. 

Sebagai informasi, pada tahun 2022, AALI meraup laba bersih sebesar Rp1,72 triliun pada 2022, yang mana angkanya menurun 12,31% dari Rp1,97 triliun pada 2021.

Emiten perkebunan sawit dari grup Astra ini membukukan pendapatan yang juga menurun 10,25% dari Rp24,32 triliun menjadi Rp21, 82 triliun.

Penurunan pendapatan terjadi pada segmen minyak sawit mentah dan segmen inti sawit yang masing-masing mencatat penurunan 10,88% dan 0,9%.

Jumlah aset AALI pun turun 3,7% dari Rp30,39 triliun pada 2021 menjadi Rp29,24 triliun sementara liabilitas perseroan menurun 24% dari Rp9,22 triliun menjadi Rp7 triliun. Dengan perkembangan tersebut, ekuitas AALI bertumbuh 5,05% dari Rp21,17 triliun menjadi Rp22,24 triliun.