logo
Astra International
Bursa Saham

Astra (ASII) Kokoh di Pasar Otomotif, Mampukah Produsen China Menggoyangnya?

  • Astra International (ASII) tetap dominan di industri otomotif Indonesia dengan pangsa pasar stabil 56% dalam dua tahun terakhir, menunjukkan ketahanannya di tengah gempuran produsen China seperti BYD, Chery, dan Wuling.

Bursa Saham

Alvin Bagaskara

JAKARTA - PT Astra International Tbk (ASII) masih menjadi pemain dominan dalam industri otomotif Indonesia, dengan pangsa pasar stabil di kisaran 56% selama dua tahun terakhir. Hal ini menunjukkan ketahanan Astra dalam menghadapi serbuan produsen mobil asal China, seperti BYD, Chery, dan Wuling, yang terus berusaha merebut pangsa pasar.

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Richard Jerry dan Sabela Nur Amalina, mencatat bahwa merek-merek China mulai menggeser beberapa pemain lama. "BYD dan Chery meraih pangsa pasar dengan mengorbankan Hyundai, Suzuki, dan Honda," tulis mereka dalam risetnya pada Senin, 24 Februari 2025.

Meski begitu, daya tarik merek-merek Jepang masih kuat. Pantauan BRI Danareksa Sekuritas di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 menunjukkan bahwa booth Toyota dan Honda tetap ramai dikunjungi. Toyota meluncurkan New Corolla Cross Hybrid, Camry Hybrid, dan Agya Stylix GR, sedangkan Honda memperkenalkan e:N1, model berbasis HR-V yang menggunakan teknologi EV.

"Belum ada tanggal rilis resmi, namun kami mendengar bahwa unit-unit tersebut akan terbatas jumlahnya," tambah Richard.

Di sisi lain, mobil non-Jepang juga mendapat sorotan besar. Antusiasme masyarakat terhadap booth Wuling, Hyundai, dan BYD di IIMS 2025 cukup tinggi. Wuling memperkenalkan Air EV terbaru dan seri Cloud, sementara BYD memamerkan Sealion.

Para produsen mobil kini mengandalkan strategi diskon untuk menarik konsumen, terutama dalam upaya menghabiskan stok 2024. Honda, Hyundai, Wuling, dan Chery memberikan diskon Rp30-60 juta, sementara Hyundai dan Toyota menawarkan diskon Rp10-20 juta untuk mobil dengan NIK 2025.

Namun, harga mobil tahun ini tetap mengalami kenaikan. Hyundai dan Toyota menaikkan harga sebesar 2%, sedangkan Honda berencana menaikkan harga hingga 3%, lebih tinggi dibandingkan Wuling yang hanya sebesar 1%.

Saham Astra Masih Menjanjikan

Dengan stabilnya pangsa pasar dan berbagai faktor pendukung lainnya, BRI Danareksa Sekuritas kembali merekomendasikan beli saham (ASII), dengan target harga Rp5.900 per saham. Saat ini, saham ASII diperdagangkan pada PER sebesar 5,6 kali atau standar deviasi (SD) -1,5 dari rata-rata lima tahun terakhir.

Sebelumnya, NH Korindo Sekuritas juga menaikkan rekomendasi saham ASII menjadi "buy", mengingat performa perseroan dan pemulihan penjualan mobil. NH Korindo menetapkan target harga Rp 5.900, setara dengan rasio PE sebesar 7,01 kali atau sedikit lebih tinggi dari PE standar deviasi -1 dalam tiga tahun terakhir.

Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi overweight untuk sektor otomotif dan tetap merekomendasikan beli saham ASII dengan target harga Rp 6.200. Meski produsen mobil China mulai agresif merebut pasar, Astra masih menunjukkan dominasi yang sulit ditandingi. Pertanyaannya, sampai kapan?