Astra International (ASII) Raup Laba Rp20,2 Triliun, Penjualan Mobil Naik 81%
- Astra International berhasil meraup pendapatan hingga Rp233,48 triliun hingga akhir Desember 2021. Nilai tersebut naik sekitar 33% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan pendapatan perseroan pada tahun sebelumnya sebesar Rp175,05 triliun.
Korporasi
JAKARTA – PT Astra International Tbk (ASII) membukukan kinerja memuaskan sepanjang tahun 2021. Pasalnya, pendapatan sekaligus keuntungan perseroan kompak melonjak selama satu tahun kemarin.
Astra International berhasil meraup pendapatan hingga Rp233,48 triliun hingga akhir Desember 2021. Nilai tersebut naik sekitar 33% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan pendapatan perseroan pada tahun sebelumnya sebesar Rp175,05 triliun.
Sejalan dengan peningkatan pendapatan, laba bersih perseroan ikut mengalami peningkatan sebesar 25% yoy menjadi Rp20,19 triliun. Sedangkan sepanjang tahun 2020 laba bersih ASII tercatat sebanyak Rp16,16 triliun.
Bahkan, laba bersih per saham perseroan per 31 Desember 2021 melesat hingga 96% yoy. Hanya saja, catatan ini tanpa memperhitungkan keuntungan penjualan saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang dilego pada tahun 2020.
Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro mengatakan bahwa pencapaian ini didongkrak oleh kinerja bisnis otomotif dengan peningkatan penjualan mobil dan sepeda motor masing-masing sebanyak 81% dan 36%. Kenaikan harga komoditas disinyalir turut memberikan katalis positif bagi sejumlah anak perusahaan.
“Grup mencatatkan kinerja yang baik pada tahun 2021, terutama didorong oleh peningkatan penjualan di divisi otomotif, yang didukung oleh insentif pajak barang mewah sementara dari Pemerintah, dan harga komoditas yang lebih tinggi,” ujarnya melalui keterangan pers beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, perseroan mencatat kas bersih sebesar Rp30,7 triliun sepanjang tahun lalu. Jumlah ini jauh dibandingkan dengan realiasasi dari tahun 2020 dengan nilai Rp7,3 triliun. Sebagai catatan, total kas ini tidak termasuk catatan kas anak usaha jasa keuangan Grup Astra.
Dengan berbagai catatan tersebut, Djony menilai perseroan akan masih akan menghadapi berbagai tantangan di tengah kondisi pandemi yang belum usai. Pihaknya juga berencana mencari peluang bisnis baru disokong oleh posisi keuangan grup yang kuat.