Astra Sukses Tekan Beban, Raup Laba Rp16,16 Triliun Sepanjang Tahun Pandemi 2020
Astra International (ASII) mencatat pendapatan bersih sebanyak Rp175,05 triliun pada tahun lalu. Capaian ini anjlok 26,19% year-on-year (yoy) dari realisasi pendapatan bersih pada tahun 2019, yakni Rp237,17 triliun.
Korporasi
JAKARTA – Di kala pandemi, raksasa otomotif PT Astra International Tbk (ASII) berhasil menekan beban pokok pendapatan menjadi Rp136,49 triliun sepanjang tahun 2020. Angka ini turun 26,98% dibandingkan dengan beban pokok pendapatan perseroan tahun sebelumnya Rp186,93 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan perseroan yang dirilis melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ASII mencatat pendapatan bersih sebanyak Rp175,05 triliun pada tahun lalu. Capaian ini anjlok 26,19% year-on-year (yoy) dari realisasi pendapatan bersih pada tahun 2019, yakni Rp237,17 triliun.
Perununan pendapatan berdampak pada laba bersih perseroan yang turut jatuh 25,53% yoy menjadi Rp16,16 triliun dari Rp21,71 triliun. Catatan ini sudah termasuk keuntungan investasi penjualan PT Permata Bank Tbk (BNLI) senilai Rp5,88 triliun pada periode tahun lalu.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Kendati pendapatan dan laba bersih tertekan, ASII berhasilkan menurunkan tingkat liabilitas perseroan menjadi Rp142,75 trilun pada tahun 2020 atau turun 13,59% yoy dari tahun sebelumnya Rp165,20 triliun.
Rinciannya, liabilitas jangka pendek turun secara tahun dari Rp99,96 triliun menjadi Rp85,74 triliun. Sedangkan, liabilitas jangka panjang perseroan pada 2020 sebesar Rp57,01 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp65,23 triliun.
Di sisi lain, total ekuitas ASII tumbuh 4,65% yoy menjadi Rp195,45 triliun, dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp186,76 triliun. Dengan begitu, jumlah liabilitas dan ekuitas perseroan pada 2020 naik menjadi Rp338,20 triliun dari Rp351,96 triliun di tahun sebelumnya.
Kemudian, kas dan setara kas perseroan melejit 95,45% yoy menjadi Rp47,55 triliun pada tahun lalu, dari Rp24,33 triliun pada 2019. Namun, total aset ASII menipis 3,91% yoy menjadi Rp338,20 triliun pada 2020, dari Rp351,96 triliun pada tahun sebelumnya.
Di lantai bursa, saham ASII tergelincir 0,89% ke level harga Rp5.575 per lembar pada akhir sesi perdagangan Kamis, 25 Februari 2021. Laba per saham (EPS) ASII per 31 Desember 2020 sebesar Rp399 atau turun dari tahun sebelumnya Rp536 per lembar saham. (SKO)