AstraZeneca Umbar Tingkat Efektif Vaksin Sekitar 90%, Lebih Murah & Distribusi Global
JAKARTA – AstraZeneca mengatakan vaksin Covid-19-buatannya bisa mencapai tingkat efektivitas sekitar 90%. Produsen obat asal Inggris itu mengumumkan prediksi tersebut pada Senin, 23 November 2020. Dilansir dari Reuters, Astra Zeneca menyatakan bahwa ongkos produksi vaksinnya lebih murah, vaksinnya lebih mudah didistribusikan, dan lebih cepat ditingkatkan daripada saingannya. Perusahaan menyebut bakal menyiapkan sekitar 200 juta dosis […]
Nasional & Dunia
JAKARTA – AstraZeneca mengatakan vaksin Covid-19-buatannya bisa mencapai tingkat efektivitas sekitar 90%.
Produsen obat asal Inggris itu mengumumkan prediksi tersebut pada Senin, 23 November 2020.
Dilansir dari Reuters, Astra Zeneca menyatakan bahwa ongkos produksi vaksinnya lebih murah, vaksinnya lebih mudah didistribusikan, dan lebih cepat ditingkatkan daripada saingannya.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Perusahaan menyebut bakal menyiapkan sekitar 200 juta dosis pada akhir tahun 2020, sekitar empat kali lebih banyak dari pesaingnya asal Amerika Serikat (AS), Pfizer. Setelah akhir kuartal I/2021, sebanyak 700 juta dosis akan disiapkan AstraZeneca secara global.
“Ini berarti kami memiliki vaksin untuk dunia,” kata Andrew Pollard, direktur kelompok vaksin Oxford University yang mengembangkan vaksin tersebut.
Vaksin AstraZeneca 90% efektif dalam mencegah Covid-19 ketika diberikan setengah dosis pertama, diikuti dengan dosis penuh setidaknya sebulan kemudian. Itu berdasarkan data dari uji coba tahap akhir di Inggris dan Brazil.
Dari segi harga, biaya vaksin AstraZeneca untuk pemerintah hanya beberapa dolar per suntikan, lebih rendah dari harga suntikan Pfizer dan Moderna.
Vaksin AstraZeneca pun dapat diangkut dan disimpan pada suhu normal lemari es. Para pendukungnya meyakini cara itu membuat vaksin AstraZeneca lebih mudah didistribusikan, utamanya ke negara-negara miskin, ketimbang Pfizer yang perlu dikirim dan disimpan pada suhu minus 70 derajat Celcius.
“Sebagian besar dari program peluncuran vaksin akan dilakukan pada Januari, Februari, dan Maret. Kami berharap setelah Paskah segalanya bisa mulai kembali normal,” kata Matt Hancock, sekretaris kesehatan Inggris.
Inggris telah memesan 100 juta dosis untuk 67 juta penduduknya.