1000 (1).jpeg
Dunia

Astronaut Asal China Mengajar Sains dari Luar Angkasa

  • Pada hari Kamis 9 Desember 2021, Astronaut asal China mengadakan kegiatan belajar mengajar dari stasiun luar angkasa negara yang sedang dalam proses pembangunan.

Dunia

Fadel Surur

BEIJING – Pada hari Kamis 9 Desember 2021, astronaut asal China mengadakan kegiatan belajar mengajar dari stasiun luar angkasa negara yang sedang dalam proses pembangunan.

Mata pelajaran yang dibahas adalah fisika dengan tujuan menggambarkan bagaimana keadaan lingkungan tanpa bobot memengaruhi daya apung, pergerakan objek, dan optik. Acara pembelajaran ini terbuka untuk umum melalui siaran langsung.

Siswa dari lima kota di China, termasuk Beijing dan wilayah semi-otonom Hong Kong, menyerbu dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai kondisi kehidupan di luar angkasa. Selain mengikuti kegiatan belajar mengajar, para siswa diajak tur melihat stasiun luar angkasa itu.

Wang Yaping, satu-satunya wanita dalam ekspedisi itu bertugas menjadi pengajar utama, ditemani oleh Ye Guangfu, dan dibantu oleh panglima Zhai Zhigang yang bertanggung jawab atas kamera. Wang sudah pernah melaksanakan kegiatan serupa pada 2013 di salah satu stasiun eksperimental milik China.

Ketiganya tiba di stasiun pada bulan Oktober untuk masa tinggal enam bulan, dengan tugas utama mempersiapkan modul utama Tianhe untuk kedatangan dua modul tambahan bernama Mengtian dan Wentian sebelum selesai pada akhir tahun depan.

Misi ini adalah misi China terlama sejak kali pertama menempatkan manusia di luar angkasa pada 2003 dan menjadi negara ketiga yang berhasil setelah Rusia dan Amerika Serikat.

Selain ditugaskan untuk memasang peralatan sebagai persiapan untuk perluasan stasiun, para kru juga ditugaskan untuk menilai kondisi kehidupan di modul Tianhe dan melakukan eksperimen di bidang kedokteran luar angkasa dan area lainnya.

Selain kegiatan belajar mengajar yang diadakan tim ekspedisi China, program menjelajah bulan China sempat menjadi ramai diperbincangkan di media sosial minggu ini ketika penjelajah Yutu 2 mengirim gambar sesuatu yang digambarkan orang-orang sebagai “pondok misteri” (mystery hut), walaupun kemungkinan itu hanyalah sebongkah batu.