Sebelum melakukan peresmian, Jokowi dan rombongan sempat melintasi bendungan menggunakan perahu naga di Bendungan Ladongi, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Selasa, 28 Desember 2021.
Nasional

Atasi Banjir di Konawe-Kendari, Bendungan Amarero Ditargetkan Rampung 2023

  • Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan Bendungan Amarero sebagai pengendali banjir akan rampung pada 2023 mendatang.

Nasional

Liza Zahara

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan Bendungan Amarero sebagai pengendali banjir Konawe-Kendari di Sulawesi Tenggara akan rampung pada 2023 mendatang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Bendungan Amarero yang berada di Desa Tamesandi, Kabupaten Konawe menjadi satu dari tiga bendungan yang dibangun di Sulawesi Tenggara untuk mengurangi risiko banjir dan sebagai suplai air irigasi di lingkungan sekitar.

“Bendungan pertama adalah Ladongi, kemudian Bendungan Ameroro dan terakhir Bendungan Pelosika,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Jumat, 31 Desember 2021.

Bendungan Amarero didesain dengan tipe urugan yang memiliki tinggi puncak mencapai 82 meter (m) dengan Panjang bendungan 324 m dan lebar 12 m. Kapasitas tampungan bendungan ini sebesar 54,53 juta meter kubik (m3) dengan luas genangan 244,06 hektare (ha).

Pembangunan Bendungan Amarero dilaksanakan dalam 2 paket pekerjaan, terdiri dari paket 1 oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Sumber Cahaya Agung, PT Basuki Rahmanta Putra kerja sama operasional (KSO) dan Paket II PT Hutama Karya (Persero) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (KSO).

Bendungan Amarero tercatat sebagai salah satu Proyek Strategi Nasional (PSN) Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 untuk mendukung ketahanan pangan dan ketersediaan air.

Pembangunan bendungan ini dimulai sejak 2020 dan sampai saat ini progress konstruksinya mencapai 26,82% dengan mengeluarkan dana senilai Rp1,6 triliun.

Selain sebagai pencegah bajir, bendungan yang dibangun sebagai daerah penyangga Kota Kendari diperkirakan akan terus berkembang salah satunya melalui pengembangan industri nikel, sektor pertanian, perikanan dan perternakan. 

Kemudian, Bendungan Ladongi sendiri memiliki kapasitas menampung air sebanyak 45,9 juta m3 denga luas bendungan 222 Ha. Selain itu juga mampu mengurangi risiko banjir sebesar 176,62 m3/detik  atau mengairi area irigasi seluas 3.604 Ha. Sedangkan, Bendungan Pelosika nantinya akan membendung Sungai Konawe dan kini masih dalam tahapan persiapan.