Bendungan Karalloe di Sulawesi Selatan.
Nasional

Atasi Banjir Jakarta, Bendungan Ciawi Rampung pada 2022

  • Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pekerjaan konstruksi Bendungan Ciawi rampung pada 2022 dengan progres pembangunan per 16 Februari 2022 mencapai 80,2%.
Nasional
Liza Zahara

Liza Zahara

Author

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pekerjaan konstruksi Bendungan Ciawi rampung pada 2022 dengan progres pembangunan per 16 Februari 2022 mencapai 80,2%.

Tujuan dibangunnya Bendungan Ciawi untuk mengatasi banjir di Jakarta. Lokasi pembangunan berada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat sebagai bagian dari rencanan induk sistem pengendalian (flood control) dari hulu hingga hilir untuk mengurangi kerentanan bencana banjir kawasan Metropolitan Jakarta.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Bendungan Ciawi merupakan bendungan kering, maka untuk mengoperasikannya bendungan ini berbeda dengan bendungan yang lain.

"Bendungan ini baru akan digenangi air pada musim hujan, sedangkan pada musim kemarau bendungan ini kering. Baik Bendungan Ciawi dan Sukamahi merupakan bendungan kering yang pertama kalinya dibangun di Indonesia," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Kamis, 31 Maret 2022.

Dirinya menambahkan, kedua bendungan tersebut dibangun bukan untuk keperluan irigasi atau air baku namun untuk meningkatkan kapasitas pengendalian banjir.

Konstruksi Bendungan Ciawi mulai dilaksanakan secara bertahap sejak Desember 2016 dengan progres fisik selesai 100% pada 2021.

Pada tahun anggaran 2021 (SYC) dilakukan pekerjaan lanjutan dengan nilai kontrak Rp239,8 miliar untuk menyelesaikan pekerjaan akhir pada bangunan bendungan dan fasilitas umum dengan progres fisik dan keuangan selesai 100%.

Saat ini tengah dilakukan pengerjaan lanjutan II berupa timbunan dengan progres per Februari 2022 mencapai 80,2%.

Bendungan Ciawi memiliki volume tampung 6,05 juta meter kubik (m3) dan luas genangan 39.40 hektare (Ha) dengan biaya pembangunan sebesar Rp798,7 miliar.

Bendungan ini didesain untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta dengan manaham aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendungan Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung. Nantinya, bendungan ini akan mereduksi banjir sebanyak 111,75 m3 per detik.

Selanjutnya, Kementerian PUPR terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk mempercepat pembebasan lahan sehingga penyelesaian Bendungan Ciawi selesai sesuai target.

Hingga kini, pengadaan lahan sudah mencapai 98,83% dengan target penyelesaian uang ganti rugi (UGR) pada April 2022.

Pengadaan lahan bendungan dilakukan dengan skema dana talangan, yakni kontraktor membiayai terlebih dahulu dan nantinya akan dibayar melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

Adapun kontrak pengerjaan Bendungan Ciawi ditandatangani pada 23 November 2016 dengan kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Sacna.