Atasi COVID-19, Ini 3 Masukan Presiden Jokowi untuk Dunia
- Baru-baru ini, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Global COVID-19 Summit di sela-sela acara United Nation General Assembly atas undangan pribadi dari Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Pada kesempatan tersebut, Jokowi memberikan tiga masukan untuk negara lain dalam mengatasi pandemi COVID-19.
Gaya Hidup
JAKARTA - Baru-baru ini, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Global COVID-19 Summit di sela-sela acara United Nation General Assembly atas undangan pribadi dari Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Pada kesempatan tersebut, Jokowi memberikan tiga masukan untuk negara lain dalam mengatasi pandemi COVID-19.
“Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi sebagai salah satu dari empat pimpinan di dunia yang dipilih secara pribadi oleh presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk memberikan masukan bagaimana kita bisa segera mengatasi pandemi COVID-19,” kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin usai acara Global COVID-19 Summit secara virtual, Rabu (22/9), seperti yang dikutip dari situs Sehat Negeriku pada 24 September 2021.
Ajakan dari Presiden Amerika tersebut disambut dengan baik oleh Presiden Joko Widodo. Menkes menjelaskan Presiden Indonesia menekankan yang pertama perlu segera dibangun adalah arsitektur sistem ketahanan Kesehatan Global yang baru. Karena sistem Kesehatan antar negara berhubungan erat, terutama di masa Pandemi ini.
- Dorong Daya Saing IKM, Kemenperin Terbitkan Aturan KPI
- Korea Utara: Deklarasi Akhir Perang Korea Masih Prematur
- Terlilit Pinjol? Coba Terapkan Metode Bayar Utang Berikut Ini
“Dan kalau kita melihat bahwa di sistem keuangan dunia sudah tertata secara global, arsitekturnya dengan baik, maka Indonesia merasa perlu membawa arsitektur sistem kesehatan global juga ditata dengan baik,” kata Menkes Budi.
Hal yang kedua yang disampaikan Presiden Jokowi, lanjut Menkes, adalah bahwa perlu segera dibangun mekanisme global untuk sumber daya kesehatan yang bisa diakses oleh seluruh negara, terutama negara-negara berkembang dalam menghadapi krisis kesehatan. Sama seperti sistem ketahanan keuangan global yang dibangun dalam bentuk mekanisme IMF yang tata kelolanya sudah jelas, partisipasinya pun juga jelas.
Hal tersebut sudah terbukti bisa menyelamatkan kondisi keuangan baik secara fiskal atau moneter di negara-negara berkembang.
“Indonesia merasa bahwa kita perlu membangun sistem support kesehatan secara global yang mirip dengan sistem support keuangan secara global seperti adanya IMF,” kata Menkes mengulangi ucapan Presiden Jokowi.
Masukan ketiga yang disampaikan Presiden Jokowi adalah perlunya menyusun protokol kesehatan standar agar semua aktifitas global baik itu transportasi, pertemuan, atau acara-acara lainnya bisa mengikuti standar protokol yang sama.
Presiden Jokowi menganalogikan setiap orang tidak pernah pusing kalau masuk ke negara lain karena adanya paspor dan satu dokumen itu sudah sama di seluruh negara. Sebaliknya akan sulit melakukan perjalanan ke luar negeri jika paspor untuk masuk ke setiap negara berbeda-beda.
“Sama juga dengan protokol kesehatan, kita harus standardisasi juga agar memudahkan gerakan dari seluruh orang ke seluruh negara di dunia,” ucap Menkes.
Ketiga masukan tersebut menjadi perhatian Presiden Jokowi, mengingat Indonesia akan memegang Presidensi G20 tahun depan. Indonesia juga, kata Menkes Budi, berkomitmen siap menjadi salah satu Global Manufacturing Hub dari vaksin MRNA yang nantinya akan sangat dibutuhkan untuk memvaksinasi jutaan orang di dunia.
- Bahaya Nonton Situs Film Apik, IndXXI, dan LK21
- Bukan di IndoXXI dan Drakorindo, Ini Dia Link Nonton Drakor Terpopuler Secara Legal
- IndoXXI dan Samehadaku Ilegal, Ini Dia Link Nonton Anime Legal dan Gratis
“Indonesia juga menyatakan bahwa kita siap untuk menyusun arsitektur global sistem ketahan kesehatan yang baru dan juga siap berkontribusi dan menyusun sistem keuangan yang bisa mensupport bila ada negara-negara berkembang yang mengalami masalah kesehatan,” tutur Menkes.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan beberapa hal yang harus dilakukan oleh pemimpin dunia saat ini, yakni yang pertama adalah seluruh pimpinan dunia untuk segera memvaksinasi warganya secepat-cepatnya. WHO sendiri menargetkan tahun ini 40% dari populasi dunia bisa divaksinasi dan tahun depan 70% populasi dunia bisa divaksinasi.
Selanjutnya, ia juga menekankan untuk bertindak dengan segera untuk menyelamatkan jutaan nyawa umat manusia. Sudah 4,5 juta umat manusia di dunia wafat karena pandemi COVID-19. Biden juga mengajak para pimpinan dunia agar bersama-sama bisa mempersiapkan seluruh alat kesehatan, obat-obatan, dan hal-hal lainnya yang dibutuhkan dalam menghadapi pandemi ini.
Selain itu, Biden menyampaikan setiap negara harus mempersiapkan diri untuk membangun masa depan yang lebih baik, mulai dari membangun arsitektur global ketahanan kesehatan dunia, dan mempersiapkan bagaimana pembiayaan kesehatan dunia bisa ditata dengan lebih baik. Sehingga kalau ada negara di dunia yang mengalami masalah kesehatan bisa segera dibantu sama seperti kalau ada negara di dunia mengalami kesulitan keuangan bisa dibantu oleh badan internasional seperti IMF.
“Beliau juga menekankan bahwa untuk membangun masa depan yang lebih baik, lebih siap menghadapi pandemi berikutnya semua negara harus memiliki ketahanan kesehatan yang baik, bukan hanya negara maju tetapi juga negara-negara berkembang,” ucap Menkes, , seperti yang dikutip dari situs Sehat Negeriku pada 24 September 2021.