Atasi Macet di Puncak, Kemenhub Gandeng ITB Ciptakan Monorel atau Kereta Gantung
Program jangka panjang akan diusulkan pengembangan alternatif transportasi massal berbasis rel dari Kota Bogor menuju Kawasan Puncak. Berbasis rel tersebut dapat berupa monorel atau kereta gantung (cable car).
Nasional
JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk memecahkan masalah lalu lintas di kawasan Puncak, Bogor. Hal yang tengah dikaji untuk mengatasi masalah macet tersebut yaitu pengembangan angkutan umum massal.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan masalah lalu litas di kawasan Puncak Bogor adalah membeludaknya wisatawan pada saat akhir pekan. Sehingga lalu lintas menjadi sangat padat.
“Kemenhub pernah membahas bersama ITB memecahkan lalu lintas di Puncak. Besar kemungkinan kami akan minta studi di ITB dan mengembangkan angkutan massal di sana. Sehingga, Puncak tidak macet dan pulang ke Cianjur bisa cepat,” kata Budi di Jakarta, Senin, 21 September 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Budi menjelaskan studi terkait pengembangan angkutan massal di kawasan Puncak, Bogor akan dilakukan ITB bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Studi tersebut akan dilakukan pada 2021.
Sistem 2-1
Sebelumnya, dalam upaya penguraian sementara, BPTJ sempat melakukan uji coba sistem 2-1 di jalur Puncak, Bogor. Secara rinci, uji coba itu dilakukan di dua lajur menuju puncak dan satu lajur kembali ke arah Bogor.
Kemunculan gagasan uji coba sistem 2-1 merupakan bentuk keputusan yang mengakomodasi usulan dan kepentingan masyarakat di sekitar Puncak. Masyarakat sudah cukup lama terganggu mobilitasnya karena penerapan sistem buka tutup.
Selain itu, terdapat penyediaan shuttle service dan park & ride menuju Jalur Puncak, sosialisasi jalur alternatif menjelang exit Cibubur, percepatan pelaksanaan pelebaran jalan dari Gadog-Puncak, serta percepatan pembangunan rest area di Gunung Mas.
Secara keseluruhan program pembenahan kemacetan di Puncak terbagi dalam tahapan kerangka jangka menengah dan panjang. Program kerangka jangka menengah adalah penyediaan jalur alternatif melalui Sentul (Poros Tengah Timur) dan pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO).
Program jangka panjang akan diusulkan pengembangan alternatif transportasi massal berbasis rel dari Kota Bogor menuju Kawasan Puncak. Berbasis rel tersebut dapat berupa monorel atau kereta gantung (cable car). (SKO)