Atlet Badminton RI Tak Terima Maaf, Warganet Kecewa pada All England BWF
Warganet mengungkapkan kekecewaan kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) pascaatlet Indonesia yang baru saja pulang dari All England tidak terima permintaan maaf Presiden BWF pada Senin, 22 Maret 2021.
Nasional
JAKARTA – Warganet mengungkapkan kekecewaan kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) pascaatlet Indonesia yang baru saja pulang dari All England tidak terima permintaan maaf Presiden BWF pada Senin, 22 Maret 2021.
Dua atlet bulu tangkis Marcus Gideon dan Greysia Polii pada saat itu menyampaikan kritik kepada Presiden BWF. Menurut mereka, BWF tidak mampu menangani masalah yang dialami para atlet.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Marcus Gideon merespons permintaan maaf Presiden BWF kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait mundurnya Indonesia secara terpaksa dari All England.
“Takutnya nanti ada apa-apa ke depannya BWF lepas tangan lagi kayak begini, dan tinggal kasih surat permintaan maaf saja beres gitu,” ungkap Gideon dikutip dari keterangan resmi, Rabu, 24 Maret 2021.
Menurutnya, BWF tidak seharusnya hanya meminta maaf tanpa ada pertanggungjawaban terkait ketidakadilan yang mereka alami di Birmingham, Inggris.
“BWF ke depannya harus lebih bijak dan bisa kasih kejelasan. Sehingga atlet juga merasa aman di bawah naungan BWF,” tegas Greysia Polii.
Menurut Greysia Polii, BWF seharusnya merespons masalah All England dengan komunikasi dua arah secara langsung, termasuk kepada tim dari Indonesia.
“Mereka harus lebih bertanggung jawab dalam menangani respons awal seperti tindakan langsung dikeluarkan dari hall,” ujar Greysia.
Sebagian warganet Twitter juga mengungkapkan kekecewaan dengan mengomentari cuitan dari akun resmi BWF.
Kekecewaan warganet ditumpahkan pada cuitan BWF khususnya terkait tiga pemain asing yang mundur dari Orleans Master 2021 setelah satu tim positif COVID-19.
Sebagian besar warganet mengatakan BWF harus membuat regulasi karantina seluruh pemain sebelum ikut kompetisi. Hal itu seperti yang sempat terjadi di Thailand Open Badminton pada awal 2021.
Selain itu, ada juga warganet yang menyampaikan bahwa BWF bersikap tidak profesional dalam menangani isu tersebut. (SKO)