AT&T Gabungkan Warner Media dengan Discovery, Siap Saingi Netflix?
Korporasi

AT&T Gabungkan Warner Media dengan Discovery, Siap Saingi Netflix?

  • Perusahaan komunikasi asal Amerika AT&T berencana melakukan merger terhadap perusahaan medianya, Warner Media dengan layanan streaming Discovery.

Korporasi

Rizky C. Septania

JAKARTA – Perusahaan komunikasi asal Amerika AT&T berencana melakukan merger terhadap perusahaan medianya, Warner Media dengan layanan streaming Discovery.

Penggabungan dua perusahaan ini bernilai US$43 miliar atau setara Rp615 triliun (asumsi kurs Rp14.300 per dollar AS). Dalam kesepakatan tersebut, AT&T bakal menerima 71% saham. Sedangkan Discovery bakal mendapat 29%.

Belum diketahui apa tujuan merger dua perusahaan media iniuntuk kedepannya. Namun ada kemungkinan bahwa merger dilakukan untuk sebagai upaya masuk dan memperkuat posisi Warner dan Discovery dalam layanan streaming.

Seperti diketahui, AT&T memegang hak atas operasional HBO Max, sedangkan Discovery memiliki layanan streaming sendiri.

Keduanya bahkan memiliki basis jumlah pelanggan yang cukup besar. HBO Max dan HBO misalnya yang memiliki basis pelanggan sekitar 44 juta pengguna di Amerika Serikat. Sedangkan Discovery+ memiliki jumlah pengguna sekitar 15 juta.

Dengan adanya penggabungan ini, Analis Bisnis dari MoffetNathanson berkomentar bahwa perusahaan hasil merger WarnervMedia dengan Discovery bisa bergabung dalam laga bisnis streaming global.

“Perusahaan baru ini nantinya bisa bergabung dengan pelaku bisnis streaming global tingkat tas lainnya seperti Netflix, Disney, dan Amazon,” ujar Moffet dikutip TrenAsia dari Huffpost pada Rabu,19 Mei 2021.

Pasca mengumumkan langkah merger WarnerMedia dan Discovery, Tongkat kepemimpinan bakal diberikan pada CEO Discovery, David Zaslav. Selain Zaslav, akan ada 13 anggota baru lainnya. Tujuh anggota diantaranya ditunjuk oleh AT&T.

Untuk konten, perusahaan merger ini menyebut bakal berinvestasi lebih pada konten streaming yang sudah ada.

Artinya, akan ada 200.000 jam pemrograman dan penyatuan 100 merek di bawah satu portofolio global, termasuk DC Comics, Cartoon Network, Eurosport, Magnolia, TLC, dan Animal Planet.