Perdana Menteri Australia Anthony Albanese
Dunia

Australia-China Sepakat Lanjutkan Perdagangan Tanpa Hambatan

  • Hubungan diplomatik mereka sempat membeku pada tahun 2020 ketika China membatasi sejumlah ekspor Australia sebagai tanggapan terhadap seruan Australia untuk penyelidikan asal usul pandemi COVID-19.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Australia dan China telah mengalami kemajuan dengan mengembalikan perdagangan tanpa hambatan. Kemajuan tersebut diharapkan terus berlanjut di masa depan. Hal itu disampaikan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese saat bertemu dengan Perdana Menteri China, Li Qiang, di sela KTT ASEAN di Jakarta. 

“Kemajuan yang telah kita capai dalam memulai kembali perdagangan tanpa hambatan adalah hal yang baik bagi kedua negara. Kita ingin melihat kemajuan tersebut terus berlanjut,” kata Albanese dikutip dari Reuters, Kamis 7 September 2023. 

Pandangan Australia tidak selalu akan sejalan dengan pandangan China. Namun mereka memahami bahwa dialog sangat penting.  Li menyambut baik rencana kunjungan Albanese ke China tahun ini. “Saya berharap dapat mengunjungi China akhir tahun ini untuk menandai peringatan 50 tahun kunjungan bersejarah Perdana Menteri Whitlam,” kata Albanese.

Konfirmasi kunjungan ke Beijing, yang merupakan kunjungan pertama oleh seorang pemimpin Australia ke mitra perdagangan terbesarnya sejak tahun 2016, adalah langkah yang signifikan dalam menjaga stabilitas hubungan.

Hubungan diplomatik mereka sempat membeku pada tahun 2020 ketika China membatasi sejumlah ekspor Australia sebagai tanggapan terhadap seruan Australia untuk penyelidikan asal usul pandemi COVID-19.

Tegangan telah mereda sejak Australia memilih pemerintahan Partai Buruh pada tahun 2022. China baru-baru ini menghapus tarif ekspor barley Australia, meskipun Australia ingin pembatasan ekspor lainnya, termasuk anggur dan lobster, dicabut.

Penjualan bijih besi ke China merupakan sumber pendapatan ekspor terbesar Australia. Bendahara Australia Jim Chalmers mengatakan perlambatan ekonomi di China akan menambah tekanan pada perekonomian Australia. “Perdana Menteri Li bersikap positif tentang prospek ekonomi China,” kata Albanese.

Albanese turut mengangkat kasus-kasus hak asasi manusia, termasuk dua jurnalis Australia yang ditahan, Cheng Lei dan Yang Hengjun. Dia menyatakan warga Australia ingin melihat Cheng Lei bersatu kembali dengan anak-anaknya. "Pembicaraan tersebut difokuskan pada bagaimana semua negara memiliki kepentingan dalam menciptakan kawasan yang damai, aman, dan makmur,” tambahnya.

Albanese akan segera melakukan perjalanan ke Filipina, menjadikannya kunjungan bilateral pertama oleh seorang pemimpin Australia dalam 20 tahun. Hal itu di tengah ketegangan yang kembali muncul antara Filipina dan China di Laut China Selatan.

Dia mengatakan Filipina adalah negara yang penting bagi kepentingan Australia. Dia mencatat hubungan pertahanan yang kuat. Bulan lalu, Australia mengadakan latihan militer di dekat Laut China Selatan dengan Filipina. Mereka berencana untuk melakukan patroli bersama di angkatan laut.