LEBAH1.jpg
Nasional

Australia Lockdown Jutaan Lebah

  • Otoritas Australia memberlakukan lockdown atau pengunjian terhadap jutaan lebah.

Nasional

Amirudin Zuhri

SYDNEY- Otoritas Australia memberlakukan lockdown atau pengunjian terhadap jutaan lebah. Sementara ribuan yang lain akan dimusnahkan. 

Langkah ini diambil bukan terkait Covid-19, tetapi  parasit terdeteksi di negara tersebut. Parasit penghancur varroa pertama kali ditemukan di sebuah pelabuhan dekat Sydney minggu lalu dan  sejak itu terlihat di sarang yang berjarak 100 km. Wabah ini mengancam kerugian jutaan dolar bagi industri produksi madu dan makanan.

Penjaga di dalam zona biosekuriti  tidak akan dapat memindahkan  lebah, atau sarang lebah hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Australia adalah satu-satunya benua yang bebas dari tungau varroa. Ini  merupakan ancaman terbesar bagi lebah di seluruh dunia.

Hama  seukuran biji wijen ini melemahkan dan membunuh koloni dengan memakannya dan menularkan virus.

Pihak berwenang telah memperkenalkan beberapa langkah biosekuriti untuk membatasi wabah, setelah tungau terdeteksi di tujuh lokasi di seluruh New South Wales.

Setiap sarang dalam jarak 10 km dari lokasi yang terinfestasi  juga akan dihancurkan. Sementara  koloni dalam jarak 25 km akan diperiksa dan dipantau.

Dengan lockdown  pemerintah juga melarang pergerakan lebah di seluruh negara bagian, juga sedang ditegakkan. Itu sangat penting untuk menghentikan wabah yang menghancurkan produsen. Jika tungau terus menyebar, industri produksi madu bisa menelan biaya US$70 juta setahun.

Sekitar sepertiga dari produksi makanan Australia bergantung pada penyerbukan lebah, termasuk almond, apel, dan alpukat.

"Lebah adalah bagian integral dari sistem produksi kami," kata Ian McColl Petani NSW sebagaimana dikutip BBC Selasa 28 Juni 2022. "Ini bukan hanya menjadi perhatian industri, tetapi juga menjadi perhatian utama masyarakat."

Deteksi sebelumnya dari jenis tungau varroa lainnya di Queensland dan Victoria telah diberantas dan petani memperkirakan beberapa hari ke depan akan menjadi kritis dalam mengatasi wabah tersebut.