Indonesia-Australia
Dunia

Australia: Penundaan Izin Impor Indonesia Pukul Perdagangan Pertanian

  • Data perdagangan menunjukkan bahwa Australia mengimpor barang senilai sekitar $700 juta ke Indonesia setiap tahun. Australia juga merupakan pemasok terbesar ternak hidup untuk Indonesia, mengirim sekitar 400.000 hewan dengan nilai sekitar $400 juta ke negara tersebut setiap tahun dalam beberapa tahun terakhir.
Dunia
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Pemerintah Australia mengatakan penundaan penerbitan izin impor oleh Indonesia untuk berbagai barang pertanian berdampak pada pengiriman dari Australia dan negara-negara lain.

Penundaan itu dinilai memengaruhi barang-barang termasuk buah-buahan dan sayuran, daging, dan ternak hidup. Data perdagangan menunjukkan bahwa Australia mengimpor barang senilai sekitar $700 juta ke Indonesia setiap tahun.

Australia juga merupakan pemasok terbesar ternak hidup untuk Indonesia, mengirim sekitar 400.000 hewan dengan nilai sekitar $400 juta ke negara tersebut setiap tahun dalam beberapa tahun terakhir.

“Pemerintah Australia sedang berupaya menyelesaikan penundaan penerbitan izin impor oleh Indonesia untuk berbagai komoditas pertanian termasuk hortikultura, daging, dan ternak hidup,” kata juru bicara pemerintah.

Reuters tidak dapat segera memastikan alasan penundaan tersebut.

“Penundaan ini berdampak pada impor dari Australia maupun dari negara lain yang mengimpor barang ke Indonesia,” ungkap juru bicara tersebut, dikutip dari Reuters, pada 2 Februari 2024.

Kementerian perdagangan dan pertanian Indonesia tidak segera menanggapi permintaan komentar pada Jumat.

Izin impor yang tertunda adalah untuk tahun 2024, seperti yang disampaikan oleh Australian Broadcasting Corporation (ABC). Dikatakan tidak ada ternak yang dikirim dari Darwin, pusat ekspor ternak di Australia utara, pada bulan Januari—menjadi bulan penuh pertama tanpa pengiriman ternak sejak Maret 1990.

Seorang pejabat kementerian pertanian Indonesia mengatakan pada Senin, negara tersebut akan mengimpor 676.000 ekor sapi tahun ini serta 320.352 metrik ton daging beku untuk memenuhi permintaan domestik.

Sementara itu, Badan Pangan Nasional Indonesia mengumumkan bulan lalu bahwa mereka telah menunjuk dua perusahaan pengadaan negara untuk mengimpor 120.000 ton daging sapi dari Brasil dan India pada tahun ini.