Awal 2021, Saratoga Milik Sandiaga Uno Sudah Untung Rp1,16 Triliun
Emiten investasi milik Sandiaga Salahuddin Uno PT Saratoga Investama Sedaya (SRTG) mencatat kinerja positif selama kuartal pertama 2021. Sejumlah portofolio investasi Saratoga moncer di awal tahun ini
Korporasi
JAKARTA – Emiten investasi milik Sandiaga Salahuddin Uno PT Saratoga Investama Sedaya (SRTG) mencatat kinerja positif selama kuartal I-2021. Sejumlah portofolio investasi Saratoga moncer di awal tahun ini.
Melansir laporan keuangan Saratoga pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 30 April 2021, perseroan memperoleh laba bersih mencapai RP1,16 triliun pada kuartal I-2021. Ini berbanding terbalik dari periode yang sama tahun sebelumnya, saat SRTG mencatat rugi bersih Rp6,02 triliun.
Capaian ini diperoleh perseroan dari keuntungan neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas sebanyak Rp1,12 triliun. Padahal, pada triwulan pertama 2020, Saratoga masih membukukan kerugian hingga Rp5,90 triliun.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Tak sampai di situ, Saratoga juga berhasil menekan beban usaha sekitar 19,03% year-on-year (yoy) menjadi Rp54,80 miliar pada kuartal I-2021 dari tahun sebelumnya Rp67,68 miliar. Bahkan, kerugian neto selisih kurs turun mencapai 80,12% yoy dari Rp318,43 miliar menjadi hanya Rp63,30 miliar.
Beban bunga juga mengalami penurunan secara tahunan dari Rp63,32 miliar pada tiga bulan pertama tahun 2020, menjadi Rp47,58 miliar pada periode yang sama tahun ini. Hal ini membuat laba per saham dasar SRTG berubah menjadi Rp430 dari kuartal pertama tahun lalu -Rp2.217.
Total liabilitas perseroan pada kuartal I-2021 mencapai Rp4 triliun atau naik sekitar 9,52% yoy dari tahun lalu Rp3,65 triliun. Sedangkan, ekuitas Saratoga terungkit 3,69% yoy dari Rp31,37 triliun menjadi Rp32,55 triliun.
Kas dan setara kas perseroan ikut menebal 39,35% secara tahunan dari Rp430,61 miliar menjadi Rp600,07 miliar per 31 Maret 2021. Sementara itu, total aset terkerek 4,31% yoy menjadi Rp36,56 triliun dibandingkan dengan triwulan pertama 2020, yakni Rp35,05 triliun. (LRD)