<p>Karyawan melintas dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 1 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Awal Juni IHSG Diprediksi Sentuh Level Psikologis 6.000, Cermati Saham LQ45

  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali menguat pada perdagangan Rabu, 2 Juni 2021. Hal ini terjadi setelah indeks mengonfirmasi pola double bottom sekaligus berakhirnya fenomena ‘Sell in May’.

Pasar Modal
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali menguat pada perdagangan Rabu, 2 Juni 2021. Hal ini terjadi setelah indeks mengonfirmasi pola double bottom sekaligus berakhirnya fenomena ‘Sell in May’.

Analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan bahwa estimasi resistance terdekat yakni pada level psikologis 6.000 dan 5.840 yang sebelumnya merupakan neckline pola double bottom sudah menjadi support baru.

“Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 5.840 hingga 6.000,” ujarnya kepada TrenAsia.com, Rabu 2 Juni 2021.

Berdasarkan gambaran tersebut, William merekomendasikan sejumlah saham yang menurutnya layak untuk dicermati secara teknikal oleh para investor. Di antaranya ACES, ASII, SCMA, dan SMRA.

Senada, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyebut indeks komposit berpotensi bergerak menguat terbatas pada support resistance 5.792 – 5.981. Menurutnya, fundamental perekonomian Indonesia yang kuat akan turut menjadi penopang penguatan IHSG.

“Sedangkan, jelang rilis data perekonomian tingkat inflasi disinyalir masih berada dalam kondisi yang stabil tentunya memberikan sentimen positif bagi pergerakan IHSG,” tutur William.

Dengan analisis tersebut, ia juga membagikan menu-menu saham yang berpotensi menghasilkan profit dalam jangka pendek. Antara lain BBCA, TLKM, ASII, AALI, INDF, TBIG, hingga ASRI.

Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 1,69% menuju level 5.947,46 pada akhir sesi perdagangan Senin, 31 Mei 2021. Dalam sehari, 297 saham tercatat menguat, 202 saham terkoreksi, dan 148 saham ditutup pada posisi stagnan. (SKO)