<p>Produk-produk makanan ringan yang diproduksi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. / Tpsfood.id</p>
Korporasi

Awal Tahun 2021, Penjualan AISA Naik Menjadi Rp349,88 Miliar

  • Sepanjang kuartal I-2021, pendapatan bersih produsen kudapan merek ‘Taro’ ini naik 0,76% year-on-year (yoy) menjadi Rp349,88 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp347,23 miliar.

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Emiten konsumer PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA) mencatat peningkatan penjualan pada awal tahun ini. Sepanjang kuartal I-2021, pendapatan bersih produsen kudapan merek ‘Taro’ ini naik 0,76% year-on-year (yoy) menjadi Rp349,88 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp347,23 miliar.

Melansir laporan keuangan yang dirilis perseroan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 30 April 2021, laba bersih AISA anjlok 20,21% yoy menjadi Rp2,17 miliar dari Rp2,72 miliar pada kuartal I-2020. Laba per lembar saham turut berubah dari Rp0,57 menjadi Rp0,23 pada akhir Maret 2021.

Di sisi lain, perseroan berhasil menekan beban usaha menjadi Rp87,75 miliar dibandingkan dengan triwulan pertama tahun 2020 sebesar Rp101,06 miliar. Namun, beban pokok penjualan justru meningkat 6,95% yoy dari Rp241,14 miliar menjadi Rp257,91 miliar.

Hingga 31 Maret 2021, total liabilitas AISA sebesar Rp1,13 triliun atau turun sekitar 4,24% yoy dari periode yang sama tahun 2020, yakni Rp1,18 triliun. Pada kesempatan yang sama, ekuitas perseroan naik tipis sebanyak 0,46% secara tahunan menjadi Rp832,08 miliar dari Rp828,26 miliar.

Sementara itu, kas dan setara kas perseroan menipis menjadi Rp154,48 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini, dibandingkan dengan tahun lalu Rp226,84 miliar. Dengan catatan tersebut, keseluruhan aset AISA sedikit mengempis dari Rp2,01 triliun pada Q1-2020, menjadi Rp1,96 triliun pada akhir Maret 2021.

Di lantai bursa, saham AISA berada pada posisi stagnan di level harga Rp290 per lembar pada akhir perdagangan Jumat, 30 April 2021. Saat ini, perseroan memiliki kapitalisasi pasar (market capitalization) senilai Rp2,70 triliun.