Sri Mulyani Ungkap APBN Surplus Capai Rp90,8 Triliun Per Januari 2023
Nasional

Awal Tahun 2023, Sri Mulyani Tarik Utang Baru Rp95,6 Triliun

  • Menteri Keuangan Sri Mulyani telah melakukan penarikan utang baru atau pembiayaan utang senilai Rp95,6 triliun atau setara dengan 13,7% target di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA -  Menteri Keuangan Sri Mulyani telah melakukan penarikan utang baru atau pembiayaan utang senilai Rp95,6 triliun atau setara dengan 13,7% target di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.

Bendahara negara ini menjelaskan lebih lanjut, untuk realisasi pembiayaan utang di Januari 2023 terdiri penerbitan utang dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) secara netto senilai Rp99,4 triliun.

"Pembiayaan utang pada Januari 2023 Rp95,6 triliun atau 13,7 persen dari target tahun ini Rp696,3 triliun,"  katanya dalam konferensi pers APBN KiTa dilansir Kamis, 23 Februari 2023.

Angka penerbitan SBN ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya atau secara year on year di Januari 2022 yang tercatat minus Rp16 triliun. Tak hanya melalui penerbitan SBN dalam negeri, pemerintah juga berhasil menjual SBN valas sebesar US$3 miliar atau ekuivalen Rp 46,8 triliun pada bulan lalu.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati  menyampaikan APBN per Januari 2023 mengalami surplus sebesar Rp90,8 triliun atau 0,43% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Sedangkan, pendapatan negara mencapai Rp232,2 triliun atau tumbuh 48,1% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 (year on year/yoy). Pendapatan pada awal 2023 ini mencapai 9,4% dari target APBN.