<p>Pekerja menata stok beras di Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis, 18 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional

Awal Tahun 2024 Stok Beras Nasional Capai 4 Juta Ton

  • Badan Urusan Logistik (Bulog ) berhasil menguasai 1,3 juta ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP), melebihi target pemerintah sebesar 1,2 juta ton. Sejalan dengan instruksi Presiden, pasokan CBP akan ditingkatkan menjadi 3 juta ton, memperkuat ketahanan pangan negara.
Nasional
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

JAKARTA - Pada awal tahun 2024, stok beras nasional Indonesia mencapai 4 juta ton. Ketersediaan ini menandai langkah awal dalam memastikan terpenuhunya kebutuhan pangan bagi masyarakat. untuk mempertahankan stabilitas harga beras, Badan Ketahanan Pangan Nasional (Bapanas) telah mengambil berbagai langkah strategis.

Badan Urusan Logistik (Bulog ) berhasil menguasai 1,3 juta ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP), melebihi target pemerintah sebesar 1,2 juta ton. Sejalan dengan instruksi Presiden, pasokan CBP akan ditingkatkan menjadi 3 juta ton, memperkuat ketahanan pangan negara.

Bapanas menjaga keseimbangan harga dengan langkah proaktif, Salah satu strategi utamanya adalah dengan menyerap hasil panen lokal yang melimpah, memastikan beras dari produksi dalam negeri dapat terserap dengan optimal. 

Dilansir Antara, Rabu, 10 Januari 2024, Bapanas juga melakukan impor sebanyak 3 juta ton beras dari India dan Thailand, sebuah langkah strategis untuk memperkuat stok nasional dalam menghadapi potensi ketidakpastian pasokan.

Tidak hanya itu, pemberian bantuan pangan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama tiga bulan menjadi prioritas utama. Rencana perpanjangan bantuan ini mencerminkan komitmen Bapanas dalam memastikan akses terhadap beras bagi masyarakat yang membutuhkan dalam jangka waktu yang lebih panjang. 

Disamping itu, Bapanas juga menyedikan 1,2 juta ton beras Siap Hadir Pangan (SPHP) untuk masyarakat non-KPM. Bebagai kebijakan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk menyediakan akses pangan yang memadai bagi seluruh lapisan masyarakat, mengatasi potensi kelangkaan dan memperkuat ketahanan pangan secara keseluruhan.

Dalam menghadapi potensi penurunan produksi akibat fenomena alam El Nino yang akan berdampak pada masa Ramadhan dan Lebaran, Program Gerakan Pangan Murah (GPM) telah disiapkan. 

Program ini melibatkan dukungan dari Bulog serta penjualan beras di bawah harga pasar, bertujuan untuk menjamin ketersediaan beras pada periode sensitif ini.

Langkah-langkah proaktif yang diambil oleh Bapanas dan kemitraannya dengan Bulog dalam memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat menjadi strategi krusial dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk perubahan cuaca yang mungkin mempengaruhi produksi pangan. 

Dengan demikian, upaya ini diharapkan dapat memberikan perlindungan bagi keamanan pangan negara dan stabilitas harga beras untuk seluruh lapisan masyarakat.