materialistis anak
Gaya Hidup

Awas! 3 Hal Ini Bisa Bikin Anak Matre Hingga Dewasa

  • Memberi anak terlalu banyak barang tidaklah  sehat untuk perkembangan mental mereka. Anak-anak yang diberi barang lebih dari yang mereka butuhkan berisiko berubah menjadi orang dewasa yang materialis.

Gaya Hidup

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Sebagian besar rumah tangga sekarang memiliki lemari yang penuh baju dan kotak mainan yang hampir tidak bisa ditutup. Anak-anak juga mulai enggan meminta mainan sebagai hadiah ulang tahun, alih-alih gadget mahal menjadi gantinya. 

Dikutip dari Very Well Mind, memberi anak terlalu banyak barang tidaklah  sehat untuk perkembangan mental mereka. Anak-anak yang diberi barang lebih dari yang mereka butuhkan berisiko berubah menjadi orang dewasa yang materialis.

Penelitian menunjukkan anak-anak yang terlalu dimanja dapat mengalami konsekuensi seumur hidup. Mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang tidak puas dan narsis. Dan nyatanya, bukan hanya mainan mahal yang menyebabkan anak-anak terlalu memanjakan diri. Tetapi juga bagaimana cara mereka menghabiskan waktu.

Banyak anak muda saat ini memiliki jadwal yang padat untuk hobi dan kurang bekerja. Mereka punya waktu untuk latihan basket dan les piano, tapi mereka tidak mengerjakan tugas utama. 

Penelitian telah menemukan bahwa anak-anak yang materialistis seringkali berubah menjadi orang dewasa yang materialistis. Dan itu bisa menimbulkan konsekuensi serius, termasuk lebih banyak perasaan tidak bahagia selama masa dewasa.

Studi ini juga menemukan bahwa orang tua yang hangat dan penyayang sering kali berkontribusi pada sikap materialistis. Namun, anak-anak yang dibesarkan dalam suasana rumah yang tidak nyaman juga cenderung bersikap materialistis.

Seorang anak yang merasa orang tuanya kecewa pada mereka, misalnya, mungkin mencari kenyamanan dalam harta benda. Atau, seorang anak yang tidak menghabiskan banyak waktu dengan orang tuanya dapat mengatasi kesepiannya dengan menggunakan mainan dan barang elektronik. 

Peneliti menemukan tiga praktik parenting yang berkontribusi pada sifat materialistis pada anak-anak.

1. Uang Sebagai Hadiah

Memberi uang kepada anak Anda untuk nilai bagus atau menjanjikan mereka smartphone baru jika mereka bermain sepak bola dengan baik dapat mengajari mereka pemahaman bahwa barang-barang materi adalah tujuan akhir.

2. Memberi hadiah

Menghujani anak-anak Anda dengan hadiah sebagai tanda cinta, dapat mengajari mereka bahwa dicintai berarti mendapatkan hadiah. 

3. Menyita Barang Sebagai Hukuman

Menyita barang sebagai hukuman akan membuat anak Anda merasa mereka membutuhkan barang-barang untuk merasa nyaman.