Nasabah melakukan transaksi menggunakan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di salah satu ATM Center di Jakarta, Kamis, 24 Februari 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Perbankan

Awas, 7 Modus Penipuan ATM yang Wajib Anda Waspadai

  • Dengan mendapatkan nomor PIN, penjahat dapat dengan mudah mengakses rekening Anda. Untuk menghindari shoulder surfing, pastikan selalu menutupi tangan Anda saat memasukkan nomor PIN.

Perbankan

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Transaksi perbankan menggunakan ATM seperti tarik tunai, transfer, atau setor tunai memberikan kemudahan untuk nasabah karena mereka tak perlu lagi antri dan menunggu giliran di bank. 

Sayangnya hal ini kerap dimanfaatkan oleh penipu untuk melakukan modus-modus penipuan. Berikut ini TrenAsia.com merangkum 7 modus penipuan ATM yang wajib Anda waspadai. 

1. Skimming

Skimming adalah modus penipuan ATM yang paling sering terjadi. Modus ini dilakukan dengan memasang alat skimmer pada ATM. Alat skimmer ini berfungsi untuk menyalin data kartu ATM, termasuk PIN. Data tersebut kemudian digunakan oleh penipu untuk membuat kartu ATM palsu.

Dikutip dari TrenAsia.com pembobolan rekening merupakan kejahatan yang terorganisir. Karena dilakukan dengan cara mengambil data, lalu menguras habis uang yang ada di dalam ATM korban. Biasanya pelaku cenderung mencari celah bagaimana teknologi bisa direkayasa, agar terus melakukan kejahatan tersebut berulang-ulang.

2. Phishing

Phishing adalah modus penipuan ATM yang dilakukan dengan cara mengirimkan chat yang mengatasnamakan bank. Chat tersebut berisi link atau tautan yang jika diklik akan mengarahkan korban ke situs palsu yang menyerupai situs bank. Di situs palsu tersebut, korban akan diminta untuk memasukkan data-data penting seperti  username, kata sandi, email, kartu ATM, termasuk PIN, dan informasi pribadi lainnya.

3. Shoulder Surfing

Shoulder surfing bisa terjadi terutama jika mesin ATM tidak dilengkapi dengan bilik. Modus penipuan ini dilakukan dengan cara mengintip PIN nasabah saat nasabah memasukkan PIN di ATM. Penipu biasanya akan berdiri di belakang nasabah dan mengintip PIN nasabah dari atas bahu.

Dengan mendapatkan nomor PIN, penjahat dapat dengan mudah mengakses rekening Anda. Untuk menghindari shoulder surfing, pastikan selalu menutupi tangan Anda saat memasukkan nomor PIN.

4. Card Trapping

Card trapping adalah modus penipuan ATM yang dilakukan dengan cara memasang alat card trapping pada ATM. Alat card trapping ini berfungsi untuk menjebak kartu ATM nasabah sehingga kartu ATM tersebut tidak dapat dikeluarkan dari ATM. 

Dikutip dari keterangan resmi BRI, modus yang biasanya dilakukan oleh penipu adalah pertama, kartu nasabah akan dibuat tersangkut. Misalnya, dengan diganjal besi, kayu, atau benda apa pun yang dapat membuat kartu tersangkut. 

Kedua, pelaku kejahatan akan mengantri di belakang dan berpura-pura untuk memberikan bantuan dengan mengarahkan nasabah ketik PIN di layar sambil mengintip atau mencuri PIN.

Ketiga, setelah korban meninggalkan mesin ATM, pelaku akan mengambil kartu yang tersangkut dan melakukan transaksi ATM. Lalu pelaku akan melakukan transaksi ATM dengan PIN yang telah dicuri sebelumnya.

5. Cash Trapping

Hampir mirip dengan modus card trapping, bedanya objek yang dibuat tersangkut adalah uang nasabah yang hendak ditarik. 

Cash trapping dilakukan dengan cara memasang alat tertentu seperti pada ATM. Alat cash trapping ini berfungsi untuk menahan uang tunai yang dikeluarkan oleh ATM. Setelah uang tunai tertahan, penipu akan datang dan berpura-pura membantu nasabah. Saat korban lengah, penipu akan mengambil uang tunai dan PIN nasabah.

6. Modus Tukar Uang

Modus tukar uang adalah modus penipuan ATM yang dilakukan dengan cara meminta atau menawarkan bantuan kepada nasabah untuk menukar uang. 

Nasabah akan diminta untuk transfer ke nomor rekening penipu dan ditukar dengan uang cash pelaku. Tanpa diketahui nasabah, uang yang ditukarkan ini adalah uang palsu.

7. Modus Telepon

Modus telepon adalah modus penipuan ATM yang dilakukan dengan cara menelepon nasabah dan mengaku sebagai petugas bank. Penipu akan mengatakan kepada nasabah bahwa kartu ATM nasabah terblokir atau rusak. Agar dapat memulihkannya, penipu akan meminta nasabah untuk memberikan informasi rahasia, termasuk PIN ATM.