Photo by Lukas: https://www.pexels.com/photo/man-wearing-a-suit-jacket-and-stripe-necktie-652355/
Gaya Hidup

Awas! Bahaya Suka Menyalahkan Tim

  • Menyalahkan membuat seseorang enggan mengakui kesalahan dan tidak bisa belajar dari kesalahan tersebut.
Gaya Hidup
Rumpi Rahayu

Rumpi Rahayu

Author

JAKARTA - Menyalahkan itu wajar. Mungkin ada suatu masalah tim yang membuat Anda tergoda untuk menyalahkan anggota tim yang lain alih-alih mengambil tanggung jawab sendiri.

Namun, menyalahkan entah itu anggota tim, faktor internal hingga faktor eksternal hanya akan membuat seseorang enggan mengakui kesalahan dan tidak bisa belajar dari kesalahan tersebut.

Seperti penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2005 yang mengatakan bahwa perusahaan yang manajernya menyalahkan faktor eksternal atas kegagalan mereka membuat sebuah perusahaan berkinerja buruk.

Melansir dari laman website Economist, ada dua alasan utama kenapa orang-orang terus menyalahkan dalam suatu tim. Yang pertama adalah karena mudah. Menyalahkan orang lain atas sebuah masalah tentu sangat mudah dilakukan. Mungkin hanya membutuhkan satu detik untuk diucapkan.

Sedangkan ketika seseorang mau melihat dari perspektif lain dan mencoba mengambil pembelajaran atas kesalahan, tentu waktu dan usaha yang perlu dilakukan jauh lebih besar. Memperbaiki kesalahan membutuhkan pendokumentasian kesalahan, memastikan proses berubah dan akhirnya membutuhkan lebih banyak perbaikan struktur.

Namun, cara-cara ini telah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang sukses di tingkat dunia salah satunya adalah Google, Google memiliki template, ulasan, hingga grup diskusi untuk setiap permasalahan yang mereka temui.

Masalah kedua adalah bos. Orang-orang yang memiliki kekuatan sangat rentan untuk menunjuk jari kepada orang lain atas kesalahan yang mungkin muncul dari suatu pekerjaan. Sebuah makalah dari University of California, San Diego, dan Nanyang Technological University di Singapura menemukan bahwa orang-orang yang berada dalam posisi otoritas cenderung berasumsi bahwa orang lain memiliki pilihan dan menyalahkan mereka atas kegagalan.