Awas! Segera Hapus 4 Aplikasi yang Baru Saja Dilarang Google Ini
- Google baru saja melarang empat aplikasi baru di PlayStore karena menyebarkan konten berbahaya di perangkat Android.
Tekno
JAKARTA - Google baru saja melarang empat aplikasi baru di PlayStore karena menyebarkan konten berbahaya di perangkat Android.
Seperti yang dilansir dari laman HT Times, Google Play Store merupakan toko yang dijaga ketat yang menjanjikan untuk selalu memindai semua aplikasi dan menawarkan pengguna pengalaman yang aman ketika mengunduh aplikasi terbaru.
Namun, peretas justru menemukan celah atau cara untuk menyematkan kode berbahaya ke dalam aplikasi mereka. Hal itu tentu akan membuat pengguna merugi ketika mengunduhnya. Google juga telah melaporkan aplikasi jahat baru-baru ini dan meminta pengguna untuk segera menghapusnya.
Keempat aplikasi tersebut berasal dari pengembang yang sama dan diketahui menyebarkan konten berbahaya dengan cerdik. Segera setelah ditemukan hal tersebut, situs web pengembang yang disebut dengan Mobile apps Groups tidak dapat diakses.
- Sah! Upah Minimum 2023 Naik Tidak Lebih dari 10 Persen
- Komitmen Perkuat Perbankan Indonesia, Bank Mandiri Bersinergi dengan BPD
- Perkuat Modal Kerja, Bayan Resources (BYAN) Dapat Suntikan Dana Rp1,41 Triliun
Developer tersebut merilis empat aplikasi di Google Play Store dan jika Anda merasa telah memasang salah satu dari aplikasi tersebut di ponsel Android Anda, maka sebaiknya Anda harus segera menghapusnya.
Berikut beberapa aplikasi yang diminta Google untuk segera dihapus oleh pengguna seperti yang dilansir dari laman HT Times.
1. Bluetooth Auto Connect
2. Bluetooth App Sender
3. Mobile transfer: smart switch
4. Driver: Bluetooth, Wi-Fi, USB.
Aplikasi tersebut diketahui bekerja dengan cerdik untuk menghindari pemeriksaan keamanan pada ponsel Android. Segera setelah diinstal, aktivitas berbahaya dari aplikasi tersebut akan ditunda untuk menghindari pemeriksaan keamanan. Dengan cara ini, aplikasi tersebut tampaknya berfungsi dengan baik untuk beberapa hari pertama. Namun, dalam beberapa hari kemudian aplikasi itu mulai mengirim spam serta phishing yang dimulai di perangkat korban.
- Benarkah Screenshot Story di Instagram Bisa Ketahuan Pemilik Akun? Ini Penjelasannya
- Kini Bisa Diperkirakan Berapa Jet Tempur Siluman J-20 China yang Sudah Dibangun
- Pemerintah Usulkan RI Miliki Bank Emas, Apa itu?
Seperti yang dilaporkan oleh MalwareBytes, disebutkan bahwa aplikasi jahat tersebut membuka situs phishing di Google Chrome. Konten situs phishing sebetulnya bervariasi, ada beberapa yang merupakan situs tidak berbahaya yang hanya digunakan untuk menghasilkan bayar per klik, dan yang lainnya justru phishing yang berbahaya karena berupaya mengelabui pengguna yang tidak menaruh curiga. Misalnya, situs yang menyertakan konten dewasa yang mengarah ke halaman phishing yang akan memberi tahu pengguna bahwa mereka telah terinfeksi sehingga memerlukan pembaruan.