Photo by Alex Green: https://www.pexels.com/photo/sad-young-ethnic-lady-arguing-during-video-call-5699825/
Gaya Hidup

Awas! Terlihat Optimis Tapi Sebenarnya Berbahaya, 6 Cara Menghindari Toxic Positivity

  • Toxic positivity tentu perlu diwaspadai karena dapat membahayakan orang yang sedang mengalami masa-masa sulit

Gaya Hidup

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Toxic positivity adalah keyakinan bahwa tidak peduli seberapa buruk sebuah situasi, orang harus mempertahankan pola pikir positif.

Toxic positivity tentu perlu diwaspadai karena dapat membahayakan orang yang sedang mengalami masa-masa sulit. Alih-alih dapat berbagi emosi kepada sesama dengan tulus dan mendapatkan dukungan, orang-orang yang dihadapkan pada toxic positivity mendapati perasaan mereka diabaikan, dan diremehkan.

Melansir dari laman website verywellmind, berikut adalah cara menghindari toxic postivity

1. Mulai dengan pemahaman "tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja"

Alih-alih memiliki sudut pandang bahwa memiliki perasaan negatif itu salah, terimalah bahwa tidak realistis untuk selalu baik-baik saja. Ingatkan diri Anda bahwa jika seseorang merasa tidak baik-baik saja, itu bisa diterima.

2. Kelola emosi negatif Anda, tetapi jangan menyangkalnya

Emosi negatif dapat menyebabkan stres jika tidak terkendali. Namun emosi negatif juga dapat menjadi tanda penting yang dapat membawa perubahan yang bermanfaat dalam hidup Anda.

3. Fokus pada mendengarkan orang lain dan menunjukkan dukungan

Saat seseorang mengekspresikan emosi yang sulit, jangan menutupnya dengan toxic positivity. Alih-alih, beri tahu mereka bahwa apa yang mereka rasakan itu normal dan Anda ada di sana untuk mendengarkan.

4. Bersikaplah realistis tentang apa yang Anda rasakan

Saat menghadapi situasi yang sulit, wajar jika Anda merasa stres, khawatir, atau bahkan takut. Jangan berharap terlalu banyak dari diri sendiri. Cobalah untuk melakukan aktivitas self-love dan berusahalah untuk mengambil langkah-langkah yang dapat membantu memperbaiki situasi Anda.

5. Tuangkan perasaan Anda

Saat mengalami sesuatu yang sulit, pikirkan cara untuk menuangkan emosi Anda dengan cara yang produktif. Menulis di jurnal atau berbicara dengan teman dapat menjadi ide kegiatan ini. Penelitian menunjukkan bahwa mengungkapkan apa yang Anda rasakan ke dalam kata-kata dapat membantu menurunkan intensitas perasaan negatif.