AXA Financial Indonesia Tekan Premi Asuransi Tatkala Daya Beli Kelas Menengah Turun
- Yudhistira Dharmawata, Chief of Health AXA Financial Indonesia, menjelaskan beberapa langkah yang diambil perusahaan dalam menjaga agar premi tetap terjangkau bagi masyarakat luas, termasuk di berbagai provinsi di Indonesia yang memiliki tingkat pendapatan berbeda.
IKNB
JAKARTA – Tantangan ekonomi telah berdampak pada daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah. Situasi ini mendorong PT AXA Financial Indonesia melakukan inovasi dan strategi untuk memastikan produk asuransi kesehatannya tetap terjangkau.
Yudhistira Dharmawata, Chief of Health AXA Financial Indonesia, menjelaskan beberapa langkah yang diambil perusahaan dalam menjaga agar premi tetap terjangkau bagi masyarakat luas, termasuk di berbagai provinsi di Indonesia yang memiliki tingkat pendapatan berbeda.
Yudhistira menjelaskan, salah satu strategi utama perusahaan adalah memperluas jaringan rumah sakit yang dapat menerima klaim dari nasabah.
“Kami berusaha mendistribusikan klaim tidak hanya di rumah sakit tertentu, tetapi juga di rumah sakit-rumah sakit lainnya. Dengan begitu, nasabah kami memiliki lebih banyak pilihan dan kami bisa menekan biaya klaim,” ujarnya saat ditemui awak media di Jakarta, Senin, 9 September 2024.
Selain itu, AXA Financial Indonesia juga menjalin kerjasama langsung dengan rumah sakit untuk memastikan nasabah mendapatkan pelayanan yang optimal dan tetap terjangkau.
“Kami tidak hanya menyediakan layanan tambahan yang diumumkan melalui Instagram kami, tetapi juga meningkatkan kesadaran kami terhadap kondisi nasabah,” tambah Yudhistira.
Dengan kerja sama ini, perusahaan berharap dapat menjaga efisiensi operasional yang pada akhirnya bisa menekan premi asuransi.
- 10 Tips Life Hack dengan Memanfaatkan AI, Bisa Bikin Hidup Lebih Mudah!
- Punya Usaha Sukses di Berbagai Sektor, Berikut 10 Orang Terkaya di Dunia
- 6 Tips Mengelola Gaji Bulanan untuk Generasi Sandwich
Menjaga Premi Tetap Terjangkau
Dalam upaya mempertahankan daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah, Yudhistira menegaskan bahwa perusahaan terus menyesuaikan ticket size atau ukuran premi.
Salah satu fokus AXA Financial Indonesia adalah menurunkan premi sehingga lebih banyak masyarakat di provinsi lain, yang tingkat upah minimum regionalnya (UMR) lebih rendah dibanding Jakarta, dapat memiliki akses terhadap produk asuransi kesehatan.
“Contohnya di Jakarta, UMR sekitar Rp5 juta. Tapi bagaimana dengan provinsi lain di mana UMR lebih rendah? Kami harus terus menekan premi agar semakin banyak provinsi yang terjangkau produk kami,” kata Yudhistira.
Saat ini, AXA Financial Indonesia menawarkan produk asuransi dengan premi sekitar 500 ribu rupiah per bulan. Namun, untuk layanan asuransi dengan fasilitas rumah sakit preferensi, premi yang ditawarkan bisa mencapai lebih dari 1 juta rupiah per bulan.
- Peringkat Emiten Asuransi di Indonesia Berdasarkan Market Cap: Siapa Pemimpinnya?
- Bernadya dan Tulus akan Tampil di Solo, Simak Jadwal dan Tiketnya
- Permintaan Terus Menanjak, Ini Pilihan Saham Batu Bara Teratas
Penyesuaian dengan Daya Beli
Terkait daya beli kelas menengah yang menurun, Yudhistira mengakui bahwa hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan. Meski begitu, ia menegaskan bahwa AXA Financial Indonesia belum menurunkan target premi, namun lebih fokus pada cara untuk mencapai target tersebut.
“Kami belum menurunkan target, tapi yang kami lakukan adalah memastikan premi tetap terjangkau,” jelasnya.
Selain itu, AXA Financial Indonesia juga melakukan digitalisasi di berbagai aspek operasional perusahaan. Yudhistira percaya bahwa inisiatif digitalisasi ini akan membantu perusahaan meningkatkan efisiensi, sehingga biaya operasional dapat ditekan.
"Dengan efisiensi ini, kami bisa meneruskan manfaat tersebut ke nasabah dalam bentuk premi yang lebih rendah," katanya.
Optimisme di Tengah Tantangan
Yudhistira juga mengungkapkan optimismenya terhadap pertumbuhan industri asuransi kesehatan di Indonesia. Menurutnya, meskipun penetrasi asuransi kesehatan masih relatif rendah, tren menunjukkan peningkatan yang konsisten dari tahun ke tahun.
“Penetrasi asuransi kesehatan terus meningkat, dan kami sangat optimis dengan potensi pasar yang masih sangat besar di Indonesia,” ujarnya.
Meluncurkan AXA Health Protector, Produk Premi Murah
Selain menurunnya daya beli kelas menengah, perusahaan asuransi jiwa pun dihadapkan oleh tantangan inflasi medis. Di tengah kenaikan inflasi medis yang tinggi dan meningkatnya biaya premi asuransi, AXA Financial Indonesia (AFI) meluncurkan produk terbaru mereka, AXA Health Protector.
Produk ini hadir sebagai solusi inovatif untuk mengatasi tantangan perlindungan kesehatan dengan memberikan manfaat yang komprehensif serta fitur unggulan berupa premi yang lebih terkontrol.
Melalui fitur XtraSave, AXA Health Protector memungkinkan nasabah untuk mengelola kenaikan premi di masa depan.
Produk ini dirancang untuk memberikan perlindungan maksimal bagi nasabah dari berbagai kalangan, mulai dari bayi berusia 15 hari hingga manula berusia 80 tahun.
Selain itu, AXA Health Protector juga menawarkan limit tahunan yang tinggi, yaitu hingga Rp30 miliar, dengan premi yang tetap terjangkau.