<p>XL Axiata Tower / Dok. PT XL Axiata Tbk (EXCL) </p>
Korporasi

Axiata Bakal Jual 5 Persen Saham EXCL Senilai Rp1,44 Triliun ke Ferrymount Investments

  • Pengendali PT XL Axiata Tbk (EXCL), Axiata Investments Indonesia Sdn. Bhd. berencana menjual 5% kepemilikan saham EXCL kepada Ferrymount Investments Limited (FIL) senilai Rp1,44 triliun.
Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Pengendali PT XL Axiata Tbk (EXCL), Axiata Investments Indonesia Sdn. Bhd. berencana menjual 5% kepemilikan saham EXCL kepada Ferrymount Investments Limited (FIL) senilai Rp1,44 triliun.

Axiata berencana melepas 533.409.349 lembar saham EXCL pada harga Rp2.700 per lembar. Hal ini merujuk perjanjian perjanjian jual beli saham yang ditandatangani keduanya pada Senin, 27 September 2021. 

“Penjualan saham tersebut akan diselesaikan pada bulan Oktober 2021 atau tanggal lain yang disepakati oleh Axiata dan Ferrymount,” dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perjanjian tersebut juga menyertakan Procap Partners Ltd dan Tiga Investments Pte Ltd. Keduanya bertindak sebagai penjamin dalam transaksi tersebut. Sedangkan, saat ini Axiata mengempit 66,13% saham EXCL.

Sebagai informasi, Procap merupakan perusahaan dengan investasi di berbagai perusahaan yang berfokus pada teknologi yang berbasis di Indonesia dan Asia Tenggara, seperti Provident Growth Fund dan GoTo, raksasa teknologi gabungan usaha Gojek dan Tokopedia.

Pendiri Procap juga memiliki investasi lain pada sejumlah emiten lainnya di Tanah Air. Antara lain PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) serta PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) milik Grup Saratoga. Ketiga pendiri Procap adalah Winato Kartono, Gavin Arnold Caudle, dan Hardi Wijaya Liong.

Sementara itu, Tiga Investment adalah perusahaan yang didirikan pada November 2017 berdasarkan hukum Singapura oleh George Raymond Zage. Ia telah menjadi penasihat dan investor di Indonesia selama lebih dari 25 tahun.

Sebelum mendirikan Tiga Investment, Zage sempat memimpin Farallon Capital Asia Pte Ltd. Di perusahaan itu, ia memiliki berbagai profil investasi, termasuk Bank BCA, Semen Gresik, Protelindo dan Gojek dimana beliau menjabat sebagai Dewan Komisaris. 

Tiga Investment memiliki fokus untuk berinvestasi jangka panjang dan aktif pada perusahaan publik dan swasta pada sektor teknologi di Indonesia. Selain itu, perusahaan ini juga memiliki perusahaan cek kosong alias Special Purpose Acquisition Companies (SPAC) melalui Tiga Acquisition Corp yang terdaftar di Bursa Efek New York.