Ayam Betutu Bali, dari Makanan Dewa hingga Jadi Warisan Budaya Takbenda
- Sejarah panjang Ayam Betutu mengungkapkan bahwa hidangan ini awalnya digunakan sebagai persembahan dalam Upacara Dewa Yadnya untuk Ida Hyang Widhi Wasa.
Destinasi & Kuliner
JAKARTA - Ayam Betutu dari Bali, merupakan hidangan khas yang kaya akan bumbu rempah-rempah. Kuliner ini telah diakui secara resmi sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Penetapan ini memperkuat kedudukan kuliner tradisional dalam kerangka kekayaan budaya yang telah lama menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Bali.
Dilansir dari kabarbumn.com, Jumat, 17 November 2023, dalam bahasa Bali kata "Betutu" memiliki makna asal dari kata 'be' yang merujuk pada daging atau ikan, dan 'tunu' yang mengacu pada proses pembakaran atau pemanggangan. Oleh karena itu, Ayam Betutu merupakan hidangan daging yang dipanggang dengan ragam bumbu rempah khas.
Pembuatannya memerlukan perpaduan rempah-rempah yang dikenal sebagai 'wewangenan', yang terdiri dari merica putih, merica hitam, ketumbar, jangu, kulit jeruk purut, bangle, pala, hingga cengkeh. Prosesnya dimulai dengan bumbu yang dioleskan ke seluruh permukaan ayam utuh, lalu dimasukkan ke dalam rongga perut ayam sebelum dibungkus dengan daun pisang atau daun pinang dan dipanggang, menghasilkan hidangan dengan rasa yang kaya akan rempah-rempah.
- Polisi Sita Dokumen LHKPN Firli Bahuri Dalam Pemeriksaan
- Rugikan Konsumen, Korea Soroti Fenomena Shrinkflation
- Prakiraan Cuaca Besok dan Hari Ini 17 November 2023 untuk Wilayah DKI Jakarta
Selain itu, Ayam Betutu juga menggunakan bumbu 'base genep' yang terdiri dari rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, kencur, kunyit, lengkuas, jahe, laos, cabe rawit, daun limau, daun salam, gula merah, kemiri, serai, dan minyak kelapa.
Sejarah panjang Ayam Betutu mengungkapkan bahwa hidangan ini awalnya digunakan sebagai persembahan dalam Upacara Dewa Yadnya untuk Ida Hyang Widhi Wasa.
Makanan tersebut kemudian disantap bersama dalam prosesi upacara adat. Seiring dengan perkembangan zaman, Ayam Betutu tak hanya menjadi bagian upacara adat, tetapi juga telah merambah ke meja keluarga kerajaan dan menjadi bagian dari kebutuhan sosial masyarakat.
Dalam tradisi penyajiannya, Ayam Betutu sering menggunakan daging ayam kampung muda atau bebek sebagai bahan utamanya.
Keputusan mengakui Ayam Betutu sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia memperkuat nilai-nilai budaya dalam kuliner, menjaga warisan leluhur, dan memperkenalkan kekayaan budaya kuliner Indonesia ke ranah internasional. Langkah ini mendorong pelestarian resep tradisional serta keberlanjutan warisan kuliner yang tak terpisahkan dari identitas masyarakat Bali dan Indonesia secara luas.
Ayam Betutu menjadi simbol kekayaan budaya Indonesia yang patut dilestarikan dan dijaga, bukan hanya sebagai santapan lezat, tetapi juga sebagai warisan tak ternilai dari masa lalu untuk masa depan.