allphoto-bangkok-vfU-zRRwt60-unsplash.jpg
Energi

B40 Diklaim Kurangi Beban Devisa Negara, Berikut Ulasannya

  • “Kalau tahun depan sudah beralih ke B40, penghematan bisa mencapai sekitar 9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 144 triliun”

Energi

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA – Indonesia berencana untuk menerapkan penggunaan biodiesel B40 berbasis minyak sawit secara luas pada tahun 2025. B40 akan menggantikan campuran bahan bakar B35 yang saat ini banyak digunakan.

Sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia saat ini memiliki kebijakan wajib mencampur 35% bahan bakar berbasis minyak sawit kedalam biodiesel yang dikenal sebagai B35. 

B40 merupakan singkatan dari Biodiesel 40, B40 merupakan campuran bahan bakar solar dengan komposisi 40% biodiesel yang berasal dari minyak kelapa sawit, sedangkan sisanya 60% terdiri dari bahan bakar solar konvensional. Campuran ini dirancang untuk mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil, mengurangi emisi karbon, dan mendukung penggunaan sumber energi terbarukan. 

Jika rencana ini diterapkan, total konsumsi biodiesel bisa Indonesia mencapai hingga 16 juta kiloliter pada tahun depan.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengkalim penggunaan B40 dapat  meningkatkan penghematan devisa negara melalui pengurangan impor solar dibandingkan dengan penggunaan biodiesel sebelumnya, yaitu B35. Selain itu, peningkatan pemakaian biodiesel juga akan menurunkan emisi karbon di Indonesia.

Pada tahun 2023, penghematan devisa dari penggunaan B35 di sektor otomotif dan non-otomotif mencapai Rp122 triliun, dan tahun ini diperkirakan angkanya akan serupa. 

“Kalau tahun depan sudah beralih ke B40, penghematan bisa mencapai sekitar 9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 144 triliun” papar Eniya, dilansir siaran pers kementrian ESDM, Rabu, 24 Juli 2024.

Penurunan emisi karbon dioksida (CO2) juga diharapkan meningkat, dengan target mencapai 42,5 juta ton dari estimasi pemakaian 16 juta kiloliter (kl) B40 pada tahun 2025. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan pemakaian B35 yang mencapai 12,23 juta kl pada tahun 2023 dan diperkirakan mencapai 13 juta kl hingga akhir tahun 2024.

Uji Coba di Berbagai Sektor

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menerapkan uji coba penerapan biodiesel B40 untuk kereta api. Uji coba ini dilaksanakan di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, dengan menggunakan kereta api Bogowonto yang melayani rute Lempuyangan - Pasar Senen.

Hingga saat ini, KAI telah menggunakan 300 juta liter bahan bakar B35, dan selama penggunaannya, performa mesin kereta api tetap berjalan tanpa masalah. Berdasarkan pengalaman ini, KAI yakin bahwa transisi dari B35 ke B40 akan berlangsung dengan lancar, mengingat spesifikasi kedua jenis bahan bakar tersebut hampir sama.

"Sejauh ini (penggunaan biodiesel untuk bahan bakar KA) no issue. Nanti mungkin yang B100 yang challenge banget dan kita optimis kalau B40 ini nggak akan berdampak signifikan pada mesin," terang Vice President of Logistics PT KAI, Suryawan Putra Hia.

Selain itu, kementerian ESDM juga merencanakan menguji campuran B40 pada mesin pertanian, pembangkit listrik, dan industri pelayaran pada tahun 2024.