Ilustrasi PHK
Tekno

Badai Lapangan Kerja di Penghujung 2022, Ini Deretan Perusahaan Indonesia yang PHK Karyawannya

  • Mengutip data dari Kementerian Keuangan, kasus PHK per September 2022 telah mencapai 10.765 orang
Tekno
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

JAKARTA - Mesti pulih dari pandemi, kondisi lapangan kerja di Indonesia rupanya belum membaik. Sejumlah startup yang mempekerjakaan ribuan orang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya untuk menyelamatkan keberlangsungan perusahaan.

Mengutip data dari Kementerian Keuangan, kasus PHK per September 2022 telah mencapai 10.765 orang. Angka ini tentunya terus bertambah mengingat berita mengenai perusahaan yang 'goyang' bertambah banyak.

Mengutip berbagai sumber, berikut daftar perusahaan yang PHK karyawannya sejak awal tahun hingga hari ini.

1. Shopee Indonesia

September lalu, Shopee Indonesia melakukan PHK sejumlah karyawan. Keputusan ini sebagai bagian dari langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan. Menurut kabar bebredar, Induk perusahaan Shopee, Sea Ltd Memecat kisaran 3% dari jumlah kayawan perusahaan Shopee.

Menurut Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira, PHK dilakukan agar perusahaan lebih cepat beradaptasi sekaligus mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien.  

"Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit,” ujar  Radynal.

2. TaniHub

Platform e-commerce yang bergerak di bidang pertanian, TaniHub memutuskan menutup dua gudang, yakni di Bali dan Bandung pada Februari tahun ini. Langkah tersebut dilakukan agar perusahaan bisa fokus dan meningkatkan pertumbuhan.

Menurut kabar, PHK yang dilakukan TaniHub pada Karyawannya dilakukan sesuai aturan Kementerian Ketenagakerjaan.

3. Zenius

Perusahaan rintisan di sektor pendidikan, Zenius dua kali melakukan PHK di tahun ini. Pertama di Mei, perusahaan memangkas 200 orang karyawan.

Kedua, PHK lagi di Agustus karena perusahaan perlu beradaptasi dengan situasi ekonomi saat ini dengan menyesuaikan jumlah tim jadi lebih ramping.

4. LinkAja

LinkAja atau PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya. Perusahaan beralasan, kebijakan PHK dilakukan seiring dengan perubahan signifikan dalam penyesuaian bisnis.

5. Binar Academy

Startup pendidikan Binar Academy juga melakukan PHK terhadap 20 persen dari total karyawannya pada 17 Oktober lalu. Menurut perusahaan, aksi PHK yang dilakukan  merupakan bagian dari strategi menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

Setelah PHK, startup edutech ini memutuskan undur diri atau berhenti beroperasi yang diumumkan melalui akun twitternya pada Juni 2022.

6.  GoTo

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melakukan PHK terhadap 1.300 karyawan di tiga negara, yakni Indonesia, Vietnam, dan Singapura.

GoTo menjelaskan tantangan makro ekonomi global telah berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia.

GoTo, sama seperti perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan perusahaan menghadapi tantangan ke depan.

7. Ruangguru

Startup edutech Ruangguru secara resmi umumkan PHK kepada ratusan karyawannya.

Lewat keterangan tertulis, Ruangguru juga menjelaskan bahwa alasan keputusan PHK ini dilakukan setelah menimbang market dan situasi pasar global yang dirasa perusahaan turun secara drastis.

8. Line

Line Today resmi tutup pada awal Juli lalu. Selain itu, perusahaan juga menutup Line Open Chat dan Line Jobs. Dalam penutupan ini, Line mengaku hanya sekali melakukan PHK karyawan ketika ada penutupan Line Today.

9. Mobile Premier League (MPL)

Mobile Premier League (MPL) melakukan PHK sekira 100 orang. Tak hanya itu, MPL bahkan hengkang dari pasar Indonesia lantaran ingin menumbuhkan bisnis inti, mencapai netralitas ebitda, dan menutup bisnis yang tidak berjalan.

10. Grab

Raksasa teknologi Asia Tenggara, Grab dikabarkan menutup operasi layanan GrabKitchen di Indonesia pada 1Desember mendatang. Penutupan dilakukan setelah Grab Kitchen tak menorehkan kinerja signifikan selama 4 tahun berdiri.

Penutupan GrabKitchen tentunya  berdampak pada belasan karyawan Grab. Beberapa di antaranya ditawarkan untuk dipindahkan ke divisi lain, sementara yang lain diberhentikan.