Badai PHK Awal Tahun, Amazon Bakal Rumahkan 18.000 Pekerja
- Adapun divisi yang terimbas sapuan PHK kebanyakan berasal dari divisi Amazon Stores dan People Experience and Technology Solutions
Dunia
CALIFORNIA - Perusahaan teknologi Amazon dilaporkan bakal melakukan PHK besar-besaran. Hal ini diumumkan CEO Amazon, Andy Jassy lewat sebuah memo yang beredar secara internal.
Pada memo tersebut, Jassy mengatakan pada staf bahwa perusahaan akan merumahkan 18.000 orang. Adapun divisi yang terimbas sapuan PHK kebanyakan berasal dari divisi Amazon Stores dan People Experience and Technology Solutions milik perusahaan.
"Peninjauan tahun ini lebih sulit mengingat ekonomi yang tidak menentu dan kami telah merekrut dengan cepat selama beberapa tahun terakhir," tulis Jassy seperti dikutip TrenAsia.com dari Amazon Kamis, 5 Januari 2023.
- Ingin Cepat Kaya? Coba Gaya Hidup Frugal Living
- PLN Sebut Rasio Desa Berlistrik Sudah 99,78 Persen per November 2022
- Era Suku Bunga Tinggi, Korporasi Bakal Lebih Banyak Cari Pendanaan di Pasar Modal?
- Awal Tahun 2023, Jokowi Resmikan Tol Trans Sumatra Ruas Pekanbaru - Bangkinang Senilai Rp4,8 Triliun
Isu PHK sebetulnya sudah santer beredar sejak akhir tahun lalu. Kala itu, New York Times pernah melaporkan bahwa Amazon berencana untuk memberhentikan 10.000 pekerja atau kisaran kurang dari 3% dari tenaga kerja korporat perusahaan.
Namun lewat pengumuman yang baru saja beredar, jumlah karyawan yang bakal dipangkas tampaknya bertambah. Menurut rumor, raksasa e-commerce tersebut bakal melakukan PHK pada beberapa minggu ke depan.
Sebagai tambahan informasi, PHK yang dilakukan Amazon tahun ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah. Sebelumnya, Amazon dilaporkan memulai putaran PHK saat ini pada November setelah CEO Amazon Andy Jassy mengumumkan bahwa Amazon akan menghilangkan peran dalam bisnis Perangkat dan Buku perusahaan serta menawarkan penawaran keluar sukarela untuk beberapa staf di SDM.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Gelombang PHK melanda industri teknologi akhir tahun lalu. Ini terlihat dari aksi raksasa seperti Twitter, Meta, dan Netflix yang kompak memangkas ribuan pekerja .
Tren tersebut belum menunjukkan tanda-tanda melambat pada tahun 2023. Terbaru, startup Salesforce mengumumkan pengurangan tenaga kerja sebesar 10% pada hari Rabu 4 Januari 2023.