Ilustrasi perusahaan rintisan alias start up unicorn dan decacorn di Asia Tenggara, termasuk Indonesia / TrenAsia-Deva Satria
Industri

Badai PHK Start Up (Serial 5): Pendanaan Terus Menyusut, Status Unicorn Makin Sulit Didapat

  • Menurut data yang dirangkum CB Insight, nilai pendanaan yang masuk ke perusahaan-perusahaan start up di skala global terus mengalami peningkatan dari kuartal ke kuartal pada tahun 2021.

Industri

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Pendanaan perusahaan rintisan (start up) secara global dari perusahaan modal ventura menyusut pada 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan diikuti oleh badai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di berbagai penjuru dunia.

Menurut data yang dirangkum CB Insight, nilai pendanaan yang masuk ke perusahaan-perusahaan start up di skala global terus mengalami peningkatan dari kuartal ke kuartal pada tahun 2021.

Pada kuartal I-2021, tercatat pendanaan sebesar US$133,3 miliar atau setara dengan Rp1,99 kuadriliun dalam asumsi kurs Rp15.000 perdolar Amerika Serikat (AS).

Jumlah pendanaan start up meningkat 14,3% pada kuartal berikutnya dengan catatan nilai sebesar US$152,4 miliar (Rp2,28 kuadriliun).

Kemudian, pada kuartal III-2021, tercatat pendanaan sebesar US$162,5 miliar (Rp2,43 kuadriliun) dan US$177,8 miliar (Rp2,66 kuadriliun) pada kuartal IV-2021.

Namun, pada kuartal I-2022, nilai pendanaan start up menyusut 20,3% dibanding kuartal sebelumnya ke angka US$141,6 miliar (Rp2,12 kuadriliun).

Angka tersebut menyusut lagi pada kuartal II-2022 ke US$108,5 miliar (Rp1,62 kuadriliun) atau turun 23% dibanding kuartal sebelumnya.

Penyusutan angka ini pun pada gilirannya menyebabkan penurunan pula pada jumlah kelahiran perusahaan unicorn.

CB Insights mencatat ada 85 start up unicorn baru pada kuartal II-2022, yang mana angkanya menunjukkan penurunan 23% dibanding kuartal sebelumnya yang mencatat kelahiran 125 unicorn.

Secara tahunan, jumlah kelahiran unicorn pada kuartal II-2022 pun tercatat menurun 43% yang mana pada saat itu tercatat ada 148 unicorn.

CB Insights memproyeksikan pendanaan dari modal ventura untuk perusahaan start up akan mengalami penurunan lagi pada kuartal III-2022.

Per 15 Agustus 2022, tercatat nilai pendanaan start up sebesar US$41,9 miliar (Rp628,5 triliun), dan para analis dari CB Insights memperkirakan total pendanaan untuk kuartal III-2022 akan mencapai US$83,88 miliar (Rp1,25 kuadriliun) atau turun 22,6% dibanding kuartal sebelumnya.

Dua hal yang menjadi variabel dalam perumusan prediksi tersebut adalah melemahnya kinerja portofolio modal ventura pascapandemi COVID-19 dan juga meningkatnya suku bunga acuan di sejumlah negara di dunia.