C-32A Angkatan Udara Amerika
Nasional

Badai Salju, Presiden AS Sempat Terjebak di Air Force One

  • Badai salju di wilayah Washington, D.C., membuat Presiden Amerika Joe Biden serta rombongan terjebak sesaat di jet C-32A Angkatan Udara Amerika
Nasional
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

WASHINGTON-Badai salju di wilayah Washington, D.C., membuat Presiden Amerika Joe Biden serta rombongan terjebak sesaat di jet C-32A Angkatan Udara Amerika di Pangkalan Angkatan Udara Andrews di Maryland Senin 3 Januari 2021 waktu setempat. 

Begitu Presiden bisa turun dari pesawat, dia juga harus menggunakan iring-iringan mobil ke Gedung Putih karena cuaca terlalu buruk untuk terbang dengan helikopter 'Marine One'.

Presiden Biden kembali dari rumahnya di Delaware, tempat dia menghabiskan akhir pekan Tahun Baru. Salju mulai turun di wilayah Atlantik Tengah di Amerika Serikat dalam semalam, dengan beberapa bagian wilayah metropolitan D.C. ketebalan salju hingga 10 inci pada tengah hari. Ini adalah hujan salju besar pertama untuk wilayah ibu kota musim dingin ini dan menyebabkan banyak pembatalan dan penundaan penerbangan komersial, serta penutupan sekolah dan berbagai gedung pemerintah.

Biro pers memfilmkan kru darat yang bekerja untuk membersihkan salju sebelum kedatangan C-32A, serta jet yang sedang berjalan ke tempat parkirnya. Mereka juga merekam sebuah truk tangga udara yang terjebak di salju dan membutuhkan dorongan untuk membebaskan diri. Ini yang menjadi salah satu penyebab keterlambatan Biden tidak bisa turun cepat dari pesawat. 

C-32A Angkatan Udara biasanya disebut sebagai 'Air Force Twos' yang merupakan call sign ketika Wakil Presiden berada di pesawat. Tetapi mereka juga secara rutin digunakan dalam peran 'Air Force One' dalam mendukung perjalanan Presiden . Untuk diingat Air Force One bukan mengacu pada satu pesawat, tetapi pesawat apapun yang membawa Presiden Amerika dia akan disebut Air Force One. C-32A juga secara teratur digunakan sebagai transportasi eksekutif untuk pejabat tinggi pemerintah Amerika lainnya, seperti Menteri Luar Negeri AS.

C-32A  didasarkan pada pesawat Boeing 757. Kemampuannya melakukan perjalanan dari Delaware ke Andrews dalam cuaca seperti ini menggarisbawahi peningkatan signifikan yang telah diterima pesawat tersebut. 

Peningkatan termasuk di kokpit seperti tampilan head-up dan sistem penglihatan , serta suite komunikasi untuk dapat melakukan misi transportasi VIP prioritas tinggi.

Keputusan untuk mengambil penerbangan ini pasti menjadi produk dari penilaian risiko yang melibatkan Dinas Rahasia, Kantor Militer Gedung Putih, dan Wing Pengangkutan Udara ke-89 Angkatan Udara yang menerbangkan C-32A.

Angkatan Udara Amerika dalam pernyataanya mengatakan ada penilaian risiko di semua misi menerbangkan presiden, dan pilihan penggunaan pesawat dianggap aman.

"Penilaian risiko dilakukan pada setiap misi dan diputuskan bahwa Angkatan Udara dapat dengan aman mendukung pergerakan Presiden ke DC hari ini,” kata USAF sebagaimana dikutip The War Zone.

Tetapi bagaimanapun menerbangkan Presiden kembali ke Washington akan lebih baik daripada bepergian di darat dalam cuaca seperti ini. Mengemudi dari Delaware kembali ke ibu kota akan menghadirkan potensi bahayanya sendiri dan bahkan mungkin tidak dilihat sebagai pilihan yang layak. Di luar itu, kemungkinan iring-iringan mobil terjebak di jalan raya atau jalan lain akan menimbulkan masalah keamanan yang signifikan dan memerlukan perencanaan darurat tambahan untuk dapat mengeluarkan Presiden dari kesulitan seperti itu jika perlu.