Hutan Pertamina Badak LNG di Bontang, Kalimantan Timur.
Korporasi

Badak LNG Terapkan ESG Lewat Pengelolaan Hutan Berkelanjutan

  • Hutan yang diresmikan pada 14 Desember 2022 ini menjadi salah satu komitmen Badak LNG untuk mewujudkan nationally determined contribution 2030 dan net zero emission 2060.

Korporasi

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Sebuah program besar dikembangkan PT Badak NGL atau Badak LNG untuk mendukung penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) dalam usahanya. Program tersebut yakni pembangunan hutan di kawasan operasional mereka di Bontang, Kalimantan Timur.

Hutan yang diresmikan pada 14 Desember 2022 ini menjadi salah satu komitmen Badak LNG untuk mewujudkan nationally determined contribution 2030 dan net zero emission 2060. Target itu penting untuk mengendalikan perubahan iklim dan mencegah kenaikan suhu global 1,5 derajat celcius. 

Kawasan hijau yang dinamai Hutan Pertamina Badak LNG itu bakal ditanami 400.000 bibit mangrove berjenis Avicennia, Rhizophora, dan Sonneratia. Hingga akhir 2022, penananam telah terealisasi sebesar 53% atau 215.000 bibit dengan luasan 21,5 hektare. 

Adapun luas total hutan sekitar 40 hektare. “Tentunya hal ini akan menghasilkan potensi area mangrove yang luar biasa. Ini salah satu garda terdepan dalam pengelolaan perubahan iklim dan pencapaian aspek ESG,” ujar Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero) Erry Sugiharto, dikutip dari pertaminafoundation.org, Jumat 30 Juni 2023. 

Sebagai informasi, Badak LNG merupakan anak perusahaan Subholding Upstream Pertamina yang bergerak dalam pengelolahan gas alam cair atau natural gas liquefaction (NGL). Sebagai perusahaan pengolah energi tak terbarukan, komitmen Badak LNG dalam ESG tentu krusial untuk mendorong pengelolaan bisnis yang berkelanjutan.  

Hutan Pertamina Badak LNG melengkapi upaya Badak LNG untuk mengurangi emisi karbon. Selain memiliki bisnis LNG sebagai energi bersih, Badak LNG terus menjaga kualitas pengelolaan lingkungan hidup. “Hutan Pertamina Badak LNG menjadi bagian dari komitmen kami untuk mengurangi emisi karbondioksida sebesar 42.021 ton CO2e pada tahun 2022,” ujar Presiden Direktur & CEO Badak LNG Gema Iriandus Pahalawan.

Sebelumnya Badak LNG telah sukses menurunkan emisi karbon sekitar 3 ribu ton per tahun lewat keberadaan PLTS Badak LNG. PLTS Badak LNG merupakan PLTS ground mounted berkapasitas total 4 MW yang dibangun di atas lahan seluas sekitar 4 hektare di area operasi PT Badak NGL. 

Kelompok Usaha Binaan

PLTS yang beroperasi sejak 2019 itu terhubung dengan kilang LNG Badak dan memproduksi listrik untuk kebutuhan kilang, perkantoran dan perumahan. PLTS Badak LNG merupakan bagian dari transisi energi di lingkungan Pertamina. Target jangka panjang pemasangan PLTS mencapai 500 MW, yang akan dilaksanakan secara bertahap.

Dalam Laporan Keberlanjutan PT Badak NGL Tahun 2021, perusahaan menekankan perhatian pada dampak lingkungan akibat operasi perusahaan secara berkesinambungan. Hal itu dengan melakukan sejumlah program untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan efisiensi energi. Sejumlah program pelestarian lingkungan dan menjaga keanekaragaman hayati juga digulirkan. 

Di bidang sosial, Badak LNG rutin memberdayakan masyarakat dengan meningkatkan kemandirian masyarakat ekonomi lemah. Hal itu di antaranya lewat pembentukan kelompok usaha binaan, koperasi, kelompok sapi ternak, kelompok usaha sandang, dan kelompok tani. Pada tahun 2021, terdapat 29 program pemberdayaan dengan dana senilai Rp5,64 miliar.